Quantcast
Channel: Our Fishy World
Viewing all 88 articles
Browse latest View live

Heaven

$
0
0

Heaven

By : MissFishyJazz

Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong, Taeyang, Lee Hayi

One-Shoot | PG-15 | Hurt, Friendship, Romance

Inspired by : Ailee’s – Heaven, Kang Seung Yoon’s – You’re Heaven [Midas’s OST]

Where you are, I will be there too

Where you go, I will go there too

 Heaven Poster

Angin masih bersepakat dengan suhu yang enggan naik pada titik hangat. Sandara turun dari mobilnya menjinjing tas makan berwarna hijau muda dan botol minuman berwarna kuning matahari, seolah menantang hari. Taeyang turun dari arah lain, membantu Sandara mengangkat tas hijaunya bersama-sama. Gadis itu mengulas senyum dan masuk ke gedung tinggi di hadapannya.

∞∞∞

 

“Selamat pagi Nyonya..” Sulli tersenyum di balik meja resepsionis, menyenggol rekan kerjanya Hara yang masih menata riasannya, “Oh maafkan saya Nyonya, selamat pagi.” Sandara tersenyum, begitupun Taeyang. Mereka melambaikan tangan sebentar dan menghilang di balik pintu lift. Menyisakan dentingan suara tiap lantai yang terlalui.

∞∞∞

“Hari ini terasa begitu menyenangkan.” Sandara berucap melihat dinding dari kaca transparan gedung itu yang masih berembun sekalipun siang telah merayu.

“Ya, kurasa begitu.” Taeyang melepaskan genggamannya pada tas hijau makanan itu. Membenarkan ujung mohawk nya yang sedikit turun.

Aaa.. Kenapa tas ini berat lagi? Euh..” Sandara memberengut, melirik ke kiri kanan seolah memberi isyarat pada Taeyang untuk ikut menjinjing kembali tas hijaunya. Taeyang memamerkan deretan giginya dan kembali menjinjing tas itu bersama Sandara. Mereka tertawa bersama menikmati ujung lorong yang masih terasa begitu panjang.

∞∞∞

“Nyonya ingin menunggu di dalam?” Hayi berujar sopan pada Sandara, wanita anggun yang hari ini terlihat begitu cerah dengan peplum Zara kuning selutut.

“Tidak perlu, aku akan menunggu di sini saja, bersamamu.” Sandara sedikit berbisik. Membuat Taeyang merengut, dia lagi-lagi disingkirkan dalam women-secrets-talking ini. Ketika Hayi dan Sandara bertemu selalu saja ada yang dia lewatkan, sekaliapun berulang kali ia berusaha mencuri dengar.

Sandara dan Hayi memang dekat, sekalipun Hayi tetap harus menjaga wibawa Sandara yang secara tak langsung adalah atasannya. Mereka lulus dari universitas yang sama, Stanford. Bedanya hanya Sandara yang merupakan senior 2 tahun di atas Hayi. Selebihnya mereka seperti saudara, sama-sama anggota Korean’s students major delegation di Inggris, sama-sama penghuni asrama di tikungan Mailor dan sama-sama penikmat Scott McKenzie yang enggan ke Sanfransico.

Oh ayolah. Taeyang merutuk dalam hati, ia terlalu hafal riwayat Sandara dan Hayi. Taeyang juga lulusan Inggris, sekalipun ia didelegasikan ke Oxford, agak menjauh dari Stanford. Tapi kan mereka masih sering berkumpul menikmati es krim yang meleleh di musim panas, di bawah Big Ben. Mungkin saja ia butuh telepati untuk bisa mentransferkan apa isi pikiran tersembunyi Hayi dan Sandara padanya.

“Berhenti meniadakanku di antara kalian!”

Sandara dan Hayi terbahak, sama-sama terpingkal. Membuat Taeyang jenuh.

∞∞∞

Ehem..” Hayi dan Sandara menoleh. Taeyang pun dengan terpaksa mengikuti mereka, tidak etis rasanya kalau ia tidak menoleh ketika ia bukan pemilik tempat ini.

Oh, selamat siang Tuan Kwon.” Hayi membersihkan span-nya dan berdiri, membungkuk memberi hormat kepada atasannya.

“Selamat siang juga Sekertaris Lee.” Jiyong tersenyum segar pada Hayi, “dan selamat siang juga sayang.” Jiyong melewati Hayi yang tersenyum kikuk diantara sepasang belahan jiwa seperti ini. Tangan hangat itu meraih kepala mungil Sandara dan mengecup kening wanita itu. Taeyang harus mundur beberapa langkah, memberikan ruang lebih untuk Jiyong pada Sandara.

“Aku sudah membawakan makanan untukmu, chaa!” Sandara mengangkat tas hijaunya yang kembali berat tanpa bantuan tenaga Taeyang dan memamerkan senyum bangganya.

“Pasti enak sekali! Ayo kita makan di dalam. Sekertaris Lee, kau mau ikut?”

Hayi menggeleng cepat, “Sedari tadi Nyonya sudah tidak sabar ingin menikmati waktunya bersama suami tercinta, tidak sopan jika aku menganggu.”

Sandara mencubit lengan gadis di sampingnya itu. Jiyong kembali mengecup kening istrinya, “Aku akan memikirkan kenaikan gajimu untuk kejujuranmu, nona Lee.”

“Terima kasih banyak, Tuan.” Sandara, Jiyong, Hayi dan tidak lupa Taeyang tertawa bersama. Sandara dan Jiyong meninggalkan Hayi dan Taeyang yang masih tersenyum. Makan siang yang nyaman dan penuh canda akan terbias setelah ini, hidup bahagia hari ini memang indah.

“Tugas hari ini selesai.” Taeyang menggumam, mengangkat tangannya di depan dada. Membiarkan cahaya menusuk dan menempus partikel tangannya yang memudar, “maksudku tugasku sudah selesai.”

Taeyang tersenyum, tangannya yang lain menyeka air mata yang meleleh dari sudut lain matanya.

“Aku akan merindukanmu Taeyang oppa.” Hayi ikut menangis, orang yang melihatnya mungkin akan menganggapnya gila karena menangis sendiri, tapi kini ia dirundung takut. Takut kehilangan salah satu sahabatnya yang memang sudah hilang.

“Aku juga, tapi sekarang tugasku sudah selesai. Sandara sudah tidak lagi terpuruk, dia punya hidup yang cerah, pasangan yang akan membuatnya tersenyum sampai kita bertemu kembali.”

“Yaa..” Hayi menyeka airmatanya yang sudah tidak bisa lagi ia cegah. Suasana seperti ini begitu melankolis, menyulitkan dirinya yang notabene sangat dramatis untuk bisa mencegah air matanya turun.

“Jangan lupakan aku, arra?”

Ne. Oppa juga ya? Jangan lupakan aku, jangan lupakan Sandara unnie dan Jiyong oppa.”

“Tentu saja. Kalian akan selalu abadi. Abadi di sini.” Begitu ujung jemari yang tinggal kepingan cahaya itu menyentuh dadanya. Dia menghilang. Menggumpal dan meledak terbang diantara udara. Terbang diantara cahaya asing yang menerobos di antara jendela yang terkait dan tirai yang terkatup rapat.

“Kau juga akan abadi Oppa, abadi di sini.” Hayi menyentuh dadanya. Tangan kasat matanya seolah ingin menyentuh semua kenangannya bersama Sandara dan Taeyang. Kenangan yang memang akan abadi.

∞∞∞

Sandara tersenyum menatap gedung di hadapannya. Entahlah, ia tidak pernah merasa bebannya begitu berat ketika mengantar makanan untuk suaminya. Mungkin saja itu karena mengantar makanan seperti ini merupakan kebiasaan barunya setelah 2 bulan ini menjadi pendamping Jiyong. Namun ia selalu merasakan ada tangan lain yang ikut meringankan makanan super lengkapnya yang ekstra berat.

∞∞∞

“Oh maafkan saya Nyonya, selamat pagi.” Sulli dan Hara terpukau melihat senyum Sandara, sejak pertama kali mereka bertemu Sandara beberapa bulan lalu ada sesuatu yang menarik dari wanita itu. Tidak heran CEO mereka memilih sosok itu menjadi pendampingnya.

“Setiap kali melihat Nyonya Kwon tersenyum, aku merasa begitu hangat.” Ujar Hara.

“Ya, entahlah, ketika dia tersenyum seperti dunia di sekitarnya tersenyum.” Sulli mengiyakan dan kembali duduk di bangkunya. Hara masih berdiri memandang bekas bayangan Sandara yang setiap hari selalu mengantarkan makan siang untuk CEO-nya seorang diri.

∞∞∞

“Hari ini terasa begitu menyenangkan.” Sandara berucap mengamati embun yang bergerak begitu lambat, suara pendingin ruangan yang hampa dan ujung sepatunya yang mengkilap.

Ia tidak tahu bahwa akan ada hari semenyenangkan ini setelah kepergian Taeyang. Baru saja ia merasa hari ini menyenangkan, entah kenapa tas genggamannya turun, terasa berat kembali. Pikiran konyol melintas dalam otaknya. Taeyang pasti tidak membantuku mengangkat tas ini, sial. Apa dia tidak tahu bahwa membawa makanan untuk temannya yang rakus itu begitu menyusahkan?

Aaa.. Kenapa tas ini berat lagi? Euh..” Ia merengut sebal, melirik kiri kanan, mencegah ada orang yang melihat ulah konyolnya berkata pada ‘Taeyang’. Ia akhirnya tertawa dalam hampanya lorong itu. Ia masih begitu konyol untuk terus membayangkan Taeyang terus-terusan membantunya dalam hal sekecil apapun seperti waktu mereka masih bersama.

∞∞∞

Sandara dan Hayi memulai pembicaraan mereka. Mengacuhkan dunia di sekitar mereka ketika ada saja hal menarik yang melintas untuk dibicarakan, entah itu pekerjaan, kenangan dulu ataupun hal-hal yang sedang beredar di masyarakat sekarang. Dan kenangan masa lalu lah yang hinggap di otak mereka sekarang.

“Berhenti meniadakanku sekarang!!” Hayi menirukan seruan Taeyang, mengingat ketika pria pendek itu merasa diremehkan ketika Hayi dan Sandara terus saja berbicara dan mengomersilkan ‘women-secrets-talking’ sebagai julukannya. Hayi hanya terenyuh, kembali mendengar suara Taeyang yang berteriak dalam desibel yang tak mampu sembarang orang bisa menangkapanya. Ia buru-buru menormalkan emosinya begitu atasannya, suami Sandara, sahabatnya dan Taeyang, yang datang dengan dehemen khasnya.

“Oh, selamat siang Tuan Kwon.”

∞∞∞

Hayi berdiri di balik dinding kaca ruangannya. Kwon Jiyong dan istrinya baru saja pulang bersama setelah Hayi memberitahu Jiyong bahwa CEO super sibuk itu sedang mendapat keajaiban dengan pembatalan meeting oleh Yong Advertisment. Semenjak ia dan Sandara tiba di Korea tiga tahun lalu, Jiyong memang memintanya menjadi PA-nya, memberikan kesempatan juga untuk Jiyong lebih mengetahui Sandara yang kala itu masih dibelenggu kerumitan hidupnya setelah Taeyang pergi.

Taeyang memang tak salah menyerahkan Sandara pada Jiyong, pria itu bertanggung jawab dan dewasa. Pria itu tidak mudah menyerah ketika Sandara masih menutup hatinya untuk Taeyang. Pria itu juga tidak lelah ketika Sandara masih menyebut-nyebut nama Taeyang bahkan ketika mereka akan bertunangan. Jiyong sangat sempurna di mata Hayi, sabar, dewasa, mapan dan tampan. Jika tidak mengingat Taeyang juga memberinya mandat menjaga Sandara untuk Jiyong, mungkin ia yang akan berusaha mendapatkan hati Jiyong. Tapi kenyataannya, hatinya, hati kecil Hayi juga masih tertutup. Lebih tertutup dari Sandara. Lebih tertutup dari Sandara yang masih bisa memiliki sekelumit jalinan asmara dengan Taeyang, satu-satunya pria yang pernah Hayi cintai dalam hidup.

“Taeyang oppa..” Hayi meraba dadanya. Meraba perasaannya yang ia sesali masih tertoreh jauh lebih dalam dan lebih menyakitkan dari yang Sandara miliki.

∞∞∞

“Permisa dilaporkan bahwa ledakan dari laboratorium departemen pendidikan farmasi Oxford University telah menewaskan sejumlah orang di dalamnya. Orang-orang tersebut disanyalir adalah sejumlah mahasiswanya yang sedang menempuh praktek akhir tahap pertama. Dari yang berhasil kami dapatkan, terdata 7 orang meninggal dalam ledakan itu. Lima orang merupakan mahasiswa lokal, satu orang mahasiswa dari Kanada, dan satu orang lagi merupakan anggota Korean’s students major delegation. Taeyang Dong…..

THE END.

 

Bwaa!! Udah lama banget pingin nulis Nyongdal, cuma baru dampet kesempatan sekarang aja XD Kidding. Baru punya waktu dan ide sekarang. Hasil setelah bolak balik nonton MV nya Ailee sih, dan karena saya galau melihat fotonya Krystal sama yayangz Seung Yoon di High Kick 3 yang tiba-tiba ditunjukin temen kemarin. Alah alahaa.. Udah deh biarkan saja bocah ini menggalau. ><

Saran dibutuhkan ya!



‘Till The World Ends

$
0
0

By : MissFishyJazz

Cast : Kang Daesung, Nam Jihyun, Kris Wu

One-Shoot | PG-17 | Hurt, Romance, Sacrifice

Inpired by : Gummy’s There is No Love & Don’t Fall in Love, Afrodino’s – Chameleon

I’m fallen for you, everything.

 'Till The World Ends

Jihyun menangkupkan dua tangannya, enggan menatap dunia yang semenjak tangisan pertamanya selalu mengkhianatinya. Dunia mengambil ibunya ketika ia bahkan belum bisa mengerti apapun, dunia mengambil ayahnya ketika ia pulang dengan prestasi akademisnya di bangku akhir sekolah dasar, dunia mengambil nenek dan kakeknya ketika ia sedang goyah menghadapi ujian masuk perguruan tinggi dan kini dunia mengkhianatinya lagi, mengambil nyawa pelita hidupnya.

“Kang Daesung tidak bisa terselamatkan. Kecelakaan itu terlalu keras. Sumsumnya patah, pendarahan terus terjadi di otak besarnya dan rongga dadanya terlalu hancur untuk bisa diselamatkan.”

Kenapa bukan dia saja? Sayak itu terpialang atas namanya, kenapa harus Daesung yang meminumnya? Pedang itu harusnya yang menyentuh ujung nadinya, merenggut nafas dari rongga dadanya, tapi kenapa kini rongga dada Daesung yang harus hancur karenanya? Dunia menertawakannya sekarang, tidak ada satupun hal yang ia miliki selain Daesung. Tidak ada satupun.

∞∞∞

“Selamat pagi Jihyun!” Jihyun membuka matanya, melihat Daesung yang tersenyum, menghilangkan dua baris cermin di korneanya.

“Pagi!” Jihyun tersenyum, membiarkan tangan Daesung menelusup di belakang punggungnya. Jihyun bisa merasakan kehangatan itu, kehangatan setiap pagi yang selalu yang butuhkan dari Daesung.

“Ayo makan! Aku sudah membuat sarapan untukmu.” Jihyun mengangguk.

Jihyun bangkit dari peraduannya, membiarkan rambutnya khas ratu pagi yang baru terjaga dan menempelkan sweater kelabu Daesung untuk menutupi tubuh polosnya.

Bau dua telur mata sapi yang baru diangkat dari panggangan, dua pasang roti yang menyembul dari baker dan sendok yang bertemu dengan gelas berisi coklat hangat selalu mengisi pagi hari Jihyun selama satu tahun ini. Dia tidak menyangka bisa memiliki waktu dan kehidupan yang sesempurna itu bersama Daesung. Orang yang ia cintai dan mencintainya semenjak Jihyun masuk universitas.

“Besok aku yang akan memasak,” tegas Jihyun. Ia selalu lelah mendapati dirinya yang notabene perempuan harus dibangunkan Daesung setiap pagi.

“Apa kau yakin bisa bangun pagi?” Daesung bertanya dengan nada menggoda, membuat dua balutan putih pipi Jihyun memerah. Jihyun hanya menunduk memainkan ujung lengan sweater kelabu yang selalu terlalu besar untuknya.

“Aku akan mulai bekerja lagi besok, jadi kau memang harus bangun lebih awal untuk menyiapkanku sarapan.” Jihyun berhenti mengayunkan dinning knife-nya, menatap Daesung penuh arti dengan dua mata berbinar, “kenapa tidak bilang dari kemarin kau sudah mendapatkan pekerjaan?! Ya Tuhan!” Jihyun melepaskan alat makannya, memeluk Daesung dengan hangat. Daesung hanya membalasnya dengan tepukan ringan di pundak gadis itu.

“Dimana kau akan bekerja?” Jihyun masih terlihat excited, melahap menu breakfast mereka dengan perasaan lebih.

“Sebuah perusahaan konstruksi, Seungri mempromosikanku untuk bekerja di sana. Bos mereka langsung meminta lamaran dan vitae ku. Dan kemarin mereka menghubungiku bahwa aku sudah bisa mulai bekerja besok.” Daesung kembali tersenyum, melengkungkan dua sudut labianya.

“Aku akan memasak banyak makanan untuk nanti malam! Kita harus merayakannya!” Jihyun kembali melonjak dan Daesung hanya bisa menggelengkan kepalanya.

∞∞∞

Pemakaman Daesung hari itu menjadi titik lebur hidup Jihyun. Ia terseok, menempel pada pohon pinus di dekat pusara kekasih hatinya itu. Bau bunga crimson yang terjatuh atau yang memang sengaja para rekannya berikan di atas pusara itu menyengat, menusuk hatinya. Daesung telah pergi. Pergi selamanya. Meninggalkan hatinya yang terluka dan sendiri. Meninggalkannya dalam dunia yang kejam. Mengingkari janjinya untuk memegang kedua bahu Jihyun agar tak pernah terpuruk lagi. Namun, kini apa? Kini bahunya seakan tak bertulang, tak mampu diselamatkan. Ini lebih buruk daripada terpuruk, ini hancur, ini musnah.

Air matanya mengering, meninggalkan aliran garis kering di pipinya. Menodai bedak tebal yang sudah ia bubuhkan untuk meredam ekspresi piasnya. Jihyun duduk, merosot karena tak lagi bertenaga. Bukankah bahunya sudah tak bertulang? Yang lainnya pun mulai mengikis satu persatu. Jihyun menemukan hatinya yang ikut terpendam di dalam tanah dingin ini tak lagi bisa diambil. Rasanya ia mau mati saja.

∞∞∞

Jihyun menjerit ketakutan ketika melihat Daesung pulang kerja dengan perban di lengannya.

“Ya Tuhan! Apa yang terjadi padamu!” Jihyun meraih bebatan itu dan memegangnya hati-hati. Daesung hanya meringis ngilu.

“Tidak apa, hanya sedikit kecelakaan kerja.” Daesung tersenyum, memberikan tanda baik-baik saja yang tidak baik-baik saja untuk Jihyun. Jihyun mengomel, menyuruh Daesung duduk di ruang tengah. Jihyun membuatkan kekasihnya secangkir teh madu, yang kata ayahnya dulu bisa memberikan ketenangan dan mempercepat penyembuhan dari dalam.

“Kau harus lebih berhati-hati lagi.” Jihyun menekan perban itu dengan sedikit tenaga, membuat Daesung kembali meringis.

“Iya,” Daesung kembali tersenyum, bingung harus mengatakan apa pada Jihyun. Membantah Jihyun hanya akan membuat malam panjang tanpa kehangatan tubuh gadis itu. Sebenarnya membantah ataupun tidak bukan masalah bagi Daesung, toh, dia tetap tidak bisa merasakan tubuh gadisnya karena luka sialan ini. Ah, luka ini.

Setiap mengingat luka ini terjadi ia selalu mengingat Jihyun. Melihat Jihyun yang meringis menahan tangisnya yang selalu tak terbendung dahulu.

“Ada yang kau pikirkan?” Salah satu tangan lembut Jihyun meraih pipi Daesung menolehkan kepala itu padanya.

“Tidak. Hanya saja,” Daesung berpikir, tidak bisa mendeskripsikan isi otaknya, “tiba-tiba aku takut kehilanganmu. Aku takut suatu saat akan ada luka yang lebih besar padaku dan membuatku tidak bisa merasakan tangan ini.” Daesung meraih tangan Jihyun, tapi gadis itu langsung menariknya.

“Kamu bicara apa sih? Aku tidak akan pernah kehilanganmu dan kamu juga kan?” Jihyun memaksakan senyumnya, dadanya kembali sesak. Ketakutannya pada dunia yang tidak pernah adil padanya kembali mengisi hatinya. Kepingan memori di waktu lampau menyengat dirinya.

“Ya, sudah lupakan saja pikiran absurd-ku tadi. Aku tidak akan kehilanganmu, dan kamu juga.” Jihyun hanya mengangguk, masih merendam hatinya dalam sugesti ketenangan.

“Berjanjilah untuk tidak bicara seperti itu lagi, arra?” Jihyun menaikkan kelingkingnya di udara. Daesung hanya menatapnya hampa sebelum ekspresi menahan tangis Jihyun barusan kembali menyentilnya, “Ne. Aku tidak akan meninggalkanmu, dan kamu tidak akan meninggalkanku.”

I Love You.” Jihyun mendekatkan wajahnya, menyisakan sedikit ruang untuk Daesung bisa menanggapinya.

And I’m fallen for you, everything.” Daesung menyambut gadis itu, menyambut kehangatan yang masih bisa diraihnya dalam keadaan apapun.

∞∞∞

Ujung stiletto-nya sudah penuh bercak lumpur. Bukit Moon-ju memang diguyur hujan deras kemarin malam, masih menyisakan tanah basah yang tak memadat.

“Daesung-aa..” Jihyun benci Daesung, dia benci Daesung yang ingkar pada janjinya. Ia bisa melihat kelingkingnya, ia masih bisa merasakan jari Daesung di sana dan kini semuanya pergi. Tidak ada lagi yang menaut kelingkingnya, memberinya rasa kepastian untuk mempercayai dunia sekali lagi.

“Aku membencimu, kamu pembohong.” Jihyun terjerembab, kakinya sudah lemas semenjak tadi dan rasanya hatinya kosong. Tidak memiliki tenaga untuk sekedar bernafas apalagi berjalan. Ia meraba dadanya, merasakan detakan jantungnya, tidak mendapati kehidupannya di sana.

“Kapan ini akan berhenti. Kapan aku akan mati?! Kenapa justru semua orang yang mati! KENAPA BUKAN AKU?!!” Jihyun menghantamkan tangannya yang tak berdaya ke dada. Bingung kenapa dadanya tak berhenti naik turun saja ketika ibunya dulu menghembuskan nafas terakhirnya demi dia. Setidaknya ia tidak perlu merasakan sedihnya kehilangan ayah, sedihnya kehilangan nenek kakeknya dan yang paling parah sedihnya kehilangan Daesung. Pelita hidupnya, jantung dari tiap harinya, nadi dari setiap nafasnya.

∞∞∞

“NAM JIHYUN!” Pagi-pagi buta, bahkan ketika Jihyun belum rela membuka dua kelopak matanya, teriakan terdengar dari luar kamarnya. Suaranya tegas dan keras, terlalu dingin untuk Daesung. Jihyun bergegas turun dari ranjangnya. Hatinya cemas tak karuan. Iya berharap ini hanya sebatas mimpi buruk dan dia akan terbangun setelah membuka pintu.

Namun, ia salah. Di luar, sudah ada orang yang paling ia takutkan. Berdiri angkuh dengan Daesung yang tersungkur di bawahnya. Daesung memegang perutnya, mungkin sebelum ia bangun Daesung telah menjadi ‘sarapan pagi’ untuk orang-orang tegap berbaju hitam di balik sosok itu.

“La.. Lari.. Cepat la.. lari, Jihyun-aa.” Daesung menaikkan tangannya berusaha memberi tanda pada Jihyun untuk pergi dari tempat itu. Jihyun tidak menganggapinya. Ia terjatuh di depan pintu, tangannya sudah bergetar hebat dan air mata tak mau diajak berkompromi lagi dengannya.

“Mau apa kau kesini?” Jihyun memandang sosok itu penuh rasa benci. Dadanya sudah bergemuruh. Meredam seluruh luapan dendam dan emosinya.

“Tentu menjemput nona Jihyun yang cantik,” Sosok itu tertawa menyeramkan. Tawanya dingin dan menusuk, menjadi momok bagi Jihyun selama dua tahun belakangan ini. Setiap mendengar tawa itu seolah kematian semakin mendekat ke arahnya.

“TIDAK! Aku tidak mau pergi bersamamu. Aku hanya mau bersama Daesung oppa!” Jihyun menggeleng cemas, mulai menggigiti kukunya gelisah. Kembali pada orang itu sama saja kembali ke neraka.

“Oh yakin?” Sosok itu menatapnya dengan kejam, kakinya ia angkat tinggi dan terayun begitu saja. Mendepak sasaran di depannya.

Arrghhh!!” Daesung berteriak kesakitan, sosok itu menendang tulang belakangnya dengan amat keras, lebih keras dari hantaman para algojonya tadi. Jihyun menjerit-jerit di tempatnya, sosok gadis kecil ketakutan dalam dirinya muncul. Gadis itu seperti tertawa menginjak harga diri yang selama ini ia dan Daesung telah bangun. Jihyun semakin menepi ke arah pintu, menggerakkan kepalanya gelisah. Tangannya sibuk menutupi dua telinganya, berusaha menghalau tawa menyeramkan itu menakutinya.

“Kemari sayang,” Sosok itu melebarkan dua tangannya seolah ingin menangkap Jihyun dalam pelukannya. Akan tetapi, sosok yang akan ia sambut justru semakin berteriak ketakutan. Jihyun berusaha masuk ke dalam kamarnya lagi, tapi sosok itu sudah terlebih dahulu menyentak bahunya. Membawa tubuh mungilnya dalam satu kali angkatan.

“TIDAKK!!!”

“JIHYUN!!” Dengan sekuat tenaga Daesung berusaha berdiri, berusaha meraih gadis itu. Gadis itu adalah segalanya, kehilangan gadis itu dalam dekapan sosok mengerikan itu sama saja menghilangkan segalanya, hidupnya.

“DAESUNGG!! DAESUNG OPPA!! TOLONGGG!” Jihyun menjerit ketakutan, ia terus meronta dalam angkatan pria tinggi bersurai pirang itu. Tangannya menjejak-jejak dada pria itu tak peduli apapun yang pria itu rasakan. Yang jelas ia ingin lepas dari tangan pria itu dan menyelamatkan kekasihnya.

“Lepaskan dia!” Daesung bangkit, memegang dadanya yang sama nyerinya dengan perut atau punggungnya. Daesung terseok, mendekati pria yang kini berbalik ke arahnya. Pria itu hanya tersenyum miring di ambang pintu, menanti permainan lebih seru yang akan disiapkan dua sejoli ini.

“Selamat bermimpi, Tuan Kang.”

“AKU BILANG LEPASKAN JIHYUN! Bersamamu hanya membuat dia menderita, brengsek! LEPASKAN JIHYUN!” Daesung berusaha melayangkan tinjunya ketika justru sekepal tangan kembali menghantam lambungnya.

OPPA!” Jihyun semakin deras dalam tangisannya. Ia samkin kencang menendang pria yang tengah mengangkatnya. Sebagian hatinya ada di pria itu dan melihat pria itu tak bisa bebas membuat hatinya bak dibilah belah tak beraturan.

“Dengarkan aku Kang Daesung!” Daesung mengangkat kepalanya, melihat pria itu masih dengan senyum miringnya, “Aku tidak akan melepasnya, tapi aku tidak akan membuatnya menderita. Asalkan..”

Pria itu mengacungkan jarinya, memberi isyarat ada satu syarat di balik ‘kemurahan’ hatinya untuk membiarkan Jihyun tidak menderita.

“Cepat katakan itu, Kris!” Pria itu tertawa menggelegar, tidak menyangka saudara tirinya itu mau menyebut kembali namanya. Nama anak dari wanita yang merebut ayahnya dari seorang wanita yang kala itu tengah meregang nyawa.

“Sabar Hyungnim,” Kris kembali melanjutkan tawanya. “Syaratnya mudah, pengorbanan.”

“Pengorbanan?” Daesung menatap saudaranya itu dengan kening berkerut.

“Bukankah di novel picisan selalu cinta berasal dari pengorbanan tolol? Dan sekarang aku menuntut pengorbananmu untuk Jihyun. Bagaimana?”

“TIDAKK!! JANGAN!!” Jihyun langsung meronta begitu Kris menuntut pengorbanan dari kekasihnya, pengorbanan di mata Kris artinya..

“Kau mau aku mati?” Daesung langsung menembak pada poinnya, menyunggingkan senyum miring yang lebih terlihat seperti senyum putus asa. Sementara itu Kris kembali membahanakan tawanya.

“Kau memang selalu pintar Kang Daesung, mendiang ayah memang tepat menyerahkan hartanya untukmu. Sayangnya anaknya yang pintar ini mudah dilumpuhkan makhluk bernama wanita! Baiklah, aku tidak ingin lama-lama. Kau bisa melakukan pengorbanan itu kan? Setelah itu aku akan menjamin tidak ada penderitaan dalam hidup kekasih tercintamu ini.” Kris menggoreskan salah satu jemari panjangnya di atas permukaan kulit wajah Jihyun. Di mata Daesung, jemari itu tak ubahnya belati yang siap merenggut seluruh kebahagian yang bahkan tak dimiliki Jihyun dalam sekali gores. Dan melihat Jihyun menangis lagi karena kehilangan kebahagian itu sama saja mengoyak hatinya.

“Baik, demi Jihyun. Aku akan melakukan semuanya.” Sayak itu telah dipindah tangankan. Sayak itu tidak lagi akan diminum Jihyun jika harus kembali pada Kris, tapi Daesung dengan seluruh keberaniannya yang akan menggantikan Jihyun meminum sayak itu. Kris tertawa puas, memerintahkan seluruh algojonya mengangkat Daesung.

“KUMOHON JANGANN!! DAESUNG OPPA!! JANGAN!!” Jihyun masih saja menangis. Kris melepaskannya, memberikan kesempatan padanya melihat adegan picisan.

Daesung bangun, diangkat oleh algojo-algojo Kris. Sementara Jihyun langsung menghambur dalam pelukan pria itu, menumpahkan air matanya dalam pelukan pria itu. Mungkin untuk yang terakhir kali.

“Aku tidak mau berpisah.”

“Aku juga.” Daesung tersenyum, mengusap punggung dan rambut gadis itu peralahan. Semuanya akan baik-baik saja Jihyun. Sayak ini akan kuminum, asalkan senyum tidak pernah pria itu hilangkan dari bibirmu.

“Kalau begitu ayo kita kabur lagi, ya?” Jihyun melepas wajahnya dari pelukan Daesung. Menatap kekasihnya penuh harap.

“Tidak. Kita kabur dari Kris saja sudah suatu kesalahankan? Aku sudah terlalu banyak bersalah. Aku membawamu kabur, bahkan dari suamimu sendiri. Aku tidur denganmu, yang notebene bukan hak ku. Aku bohong padamu soal pekerjaan itu, aku benar-benar butuh uang untuk menghidupimu hingga mau menjadi pesuruh saudaraku sendiri. Aku bohong soal kecelakaan kerja itu, Kris hanya terlalu tidak menyukaiku saat itu. Aku terlalu banyak berdosa. Aku rasa bukan masalah jika aku harus menerima kematian untuk itu.” Daesung menghapus air mata yang tak hentinya mengalir dari dua soket mata Jihyun.

“TIDAK! Kita tidak bersalah. Aku tidak pernah mencintai Kris. Aku tidak pernah ingin menikah dengannya. Aku mohon bawa aku kabur lagi. Aku mohon.” Jihyun merunduk, menarik-narik ujung kemeja yang dipakai Daesung. Merengek seperti biasanya ia merengek ketika Daesung tak memenuhi permintaannya.

“Tidak bisa. Kita mungkin memang tidak ditakdirkan bersama. Mungkin tidak untuk kehidupan ini. Aku sudah tidak bisa berjuang lagi untuk saat ini, terakhir ini saja aku bisa mengupayakan senyum masih ada di wajahmu. Aku berjanji jika suatu saat di kehidupan selanjutnya kita bertemu, aku akan berjuang lebih keras lagi. Aku akan membuatmu tetap tersenyum dengan tanganku sendiri. Tapi maafkan aku untuk tidak bisa berjuang lagi saat ini. Di kehidupan yang sekarang ini.”

Animida. Aku akan tetap tersenyum, aku akan tetap tersenyum asalkan bersamamu. Aku mencintaimu. Aku,” Jihyun berhenti berdiplomasi ketika tangan Daesung yang berada di pinggangnya semakin erat dan bibir mereka bertemu. Terakhir kali ini Jihyun, maaf karena hanya bisa berjuang sampai sejauh ini.

“Aku juga mencintaimu. I’m fallen for you, everthing. Remember?” Kris muak dengan adegan itu. Api dalam dirinya sudah siap membakar seluruh perabotan di flat ini. Ia menjentikkan jarinya. Menyuruh algojonya kembali mengangkat Daesung, menyiapkan Daesung pada kematian yang sudah ia setujui.

“Daesung-aa.. DAESUNG OPPA!” Jihyun terduduk, menangis meraung. Kenapa harus dunia lagi yang mengkhianatinya? Kenapa bahagia tidak pernah singgah dalam kamusnya? Jutaan pertanyaan bernada menuntut penjelasan berkecimpung dalam otaknya. Tidak mampu ia luapkan lagi.

Common love, kita kembali ke rumah kita.” Kris mengangkat Jihyun dengan paksa, mencium pipi gadis itu dengan gertakan. Ia sudah tidak sabar untuk memulai kehidupannya yang baru bersama istrinya tanpa ada bayangan kakaknya, Kang Daesung.

∞∞∞

Pagi yang tak berpendar, matahari menembus jendela rumah Victorian-classic itu dengan kelabu. Jihyun menatap cahaya yang masuk dengan mata sembab. Tubuhnya terasa begitu lelah dan hancur. Selimut putih tebal itu bahkan tak ia rasa cukup untuk menutupi dirinya. Ia merasa hina ketika laki-laki yang pada hak mutlaknya bebas untuk merasakan tubuhnya itu mendapatkan haknya.

Sepasang tangan dingin menyelusup di pinggang rampingnya, seseorang tidur di belakangnya. Suaminya. Kris mencium pundak telanjang istrinya dengan perasaan puas, “good morning, everything.”

“Jangan memanggilku seperti itu.” Jihyun menggertak, masih dengan suara parau.

Kris hanya tersenyum miring, meremehkan.

“Kenapa?”

“Hanya Daesung oppa yang berhak memanggilku seperti itu.”

Oohh, Kang Daesung yang meninggal dalam kecelakaan dengan truk karena pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang minggu lalu itu?” Masih menempelkan bibirnya pada pundak Jihyun, Kris kembali tertawa puas. Hatinya sakit memang ketika melihat Jihyun yang meraung histeris ketika mengetahui kematian Daesung, tapi kini ia akan tertawa puas selamanya. Satu-satunya penghalang kebahagiannya telah lenyap. Sudah cukup kasih sayang ayah tiri bahkan ibu kandungnya tercurah untuk Daesung, Si Anak Penurut yang tidak pernah berulah seperti Kris Wu. Ia bosan hidup dalam bayang-bayang orang yang bahkan menurutnya tak lebih apapun darinya itu.

“Mulai sekarang hanya ada aku, aku dan aku. Yang setiap kali memanggilmu everything.” Jihyun kembali menangis. Kenapa neraka laknat harus bersedekap dalam tubuh pria yang kini memiliki kuasa penuh atas dirinya?

I love you, everthing. I’m fallen for you, everyday.” Sebelum kedua mata sembab Jihyun mengatup meredam pilu radang di dadanya, Kris kembali mencium bahu dingin yang tak bercinta lagi.

END.

Maafkan saya teman-teman. Ceilah, berasa lagi mau pelepasan.

Saya kangen banget sama Dae-Ji dan karena putus asa nggak bisa bikin BTFT *males exactly* justru FF ini lah yang lahir.-.

Nggak tahu kenapa nama Kris tiba-tiba nongkrong di otak dan kaya menarik buat diajak berdosa *ehh* masih gak tega bikin baby-tabi berdosa. Secara wajah dia yang paling such-a-nightmare begonoh XD.

Oh jangan tanya soal ‘Till The World Ends itu apanya disini. Karena waktu lagi bingung cari judul di KBBI kagak nemu apa-apa kecuali ejekan dari kamus pusaka itu kalau selama ini bahasa saya suka menyimpang. Terus hape si Laura ku tersayang itu lagi bunyi dan bingung juga kenapa ringtone dia lagunya Britney yang ini. Akhirnya kepikiran pake itu deh.

Kita pakai analoginya saja. Kalo didistributifkan, di jabarkan menurut rumus persamaan garis linear dengan pangkat tak sebenarnya *ketauan bener kan kelas 9-nya*, mungkin itu maksudnya cinta Daesung yang sampe mati, cinta Jihyun yang nggak pernah ada abisnya dan the last, pasti obsesi Kris yang sebenernya cinta yang nggak akan hilang sampe dunia berakhir *puitis benjetz kan guee*


We Should’ve Been Friends

$
0
0

We Should’ve Been Friends

By : MissFishyJazz

Cast : Lee Donghae, Im Yoona, Yoo In Na

One-Shoot | PG-15 | Song-fic, Hurt

Inpired by : Gummy’s We Should’ve Been Friends & If You Come Back To Me

We Should've Been Friends

Even just stare was looking at the person next to you for a long time.

Even for a short while more to see.

Ever again if I saw you try to pretend you do not know that when.

(Gummy – We Should’ve Been Friends)

∞∞∞

Matahari rasanya ingin mencekikku hari ini. Ini sudah lewat dari pukul 12 dan tidak ada pergeseran apapun dari sang Maha Angkasa. Aku sudah lelah menumpukan kaki pada stiletto Prada yang sekalipun harganya selangit tapi tetap saja 12 sentinya membuat ngilu. Chaerin yang harusnya berjaga setelahku mengalami kecelakaan ringan di Gongda-gu. Ia ijin untuk tidak datang. Jadi mau tidak mau aku harus menunggu Sandara yang masih mengurus bayinya untuk datang menggantikan Chaerin.

“Yoon, apa kamu tidak mau istirahat? Aku bisa menjaga tempat ini sendiri.” Yuri muncul dengan segelas air yang langsung ia sodorkan padaku. Tentu saja seperti melihat berlian dengan adanya air ini.

“Tidak Yul, harusnya kamu yang mulai istirahat. Tanggal pernikahanmu sudah semakin dekat. Banyak hal yang harus kau persiapkan.” Aku bisa melihat dari café tidak jauh dari tempatku dan Yuri bicara sekarang ada pria yang menatap kami. Dia Minho, atasan kami terdahulu yang sekarang dipindah tugaskan ke Hokkaido. Minho itu, kekasih Yuri.

Ahh, tidak. Ini saat-saat terakhirku bisa bekerja seperti ini sebelum ikut dengan Minho ke Jepang. Aku hanya tidak ingin kau merindukanku setelah aku pindah selamanya ke sana.” Kami tertawa, iri sekali melihat gadis-tidak-lagi-lajang tertawa bersamaku. Gadis-yang-empat-tahun-tidak-moving-on.

“Maafkan aku terlambat! Tadi Yongra menangis terus.” Sandara muncul dengan nafas terangah-engah. Sepertinya ia baru mengejar bis di pemberhentian paling terakhir di dekat rumahnya dan harus berlari dari halte yang jaraknya lebih dari 500 meter dari sini.

Hufftt.. Unnie, akhirnya kau datang juga. Aku sudah lelah berdiri menjaga pameran ini seharian.” Dara unnie hanya menggosokkan tangannya meminta maaf dan langsung berlari meninggalkan aku dan Yuri. Di sana, di balik meja marketing di bawah tenda sudah ada Bom unnie yang mengangkat baju sales tinggi-tinggi. Menyuruh Dara unnie untuk segera masuk dan berganti pakaian.

“Sudah pulang sana. Aku sudah mau ganti shift dengan Hayi, kau bisa ikut denganku jika kau mau.” Rumah kami memang searah, tapi tidak enak rasanya jika harus terus menumpang pada Yuri dan Minho. Aku tahu rasanya—sebagai orang yang setidaknya dulu pernah punya kekasih—bagaimana jika ruang privasi berdua yang tidak begitu lama, mengingat jarak rumah Yuri dari tempat ini tidak terlalu jauh, jadi harus terganggu karena ada aku. Rasanya akan menjadi kacang goreng ketika pertunjukan sirkus tahunan.

“Tidak perlu, Yul. Aku akan pulang sendiri. Lagi pula aku masih harus membeli kebutuhanku di minimarket.”

Aaa, baiklah. Sampai berjumpa besok!” Yuri langsung bergegas menuju Minho. Pria itu meraih Yuri dalam dekapannya yang aku yakini begitu besar dan mengecup kening Yuri hangat. Iri sekali. Sewaktu kuliah aku sering sekali mengejek Yuri yang selalu dipermainkan pria, tapi sekarang mungkin dalam hatinya—sekalipun itu tidak mungkin—Yuri yang mengejekku. Gadis kampus yang tak bisa memalingkan hati.

∞∞∞

Tanganku bergerak membereskan jejeran peralatan pembersih kosmetik yang kupakai. Rasanya lelah sekali menanggung bedak yang tebalnya tidak melebihi setengah senti di wajahku. Satu persatu ku tata dengan rapi di atas meja. Hingga tak terasa sebuah buku tebal sudah berada di tangan. Agendaku. Salah satu hal yang harus aku belanjakan di minimarket nanti. Sudah bertahun-tahun aku menggunakan agenda ini hingga tak terasa sudah lembar terakhir yang kutulis.

Dengan refleks aku membuka membuka pengait agenda ini. Selembar kusam jatuh di atas meja. Sebuah kertas foto berumur tahunan yang ujung-ujungnya mulai menguning dan menekuk-nekuk. Di balik rapuhnya kertas ini anehnya ada sepotong memori utuh yang enggan memudar. Masih melekat dan terlalu malas bergerak dari kalbuku.

Fotoku bersamanya. Dipertemuan terakhir kami. Empat tahun yang lalu di taman kota yang tak jauh dari lokasi pameran ini.

Setiap menatap foto ini selalu memancingku melihat sebuah lilitan emas putih di jemari manis kiriku. Hanya dari emas putih tapi melekat dalam hatiku. Mengikatku lebih dari cincin yang melingkari jemari. Mengingkat hatiku dengan kekang abadi. Hari itu, dipertemuan terakhir kami sebelum dia mengikuti kemauan ayahnya meneruskan pekerjaan yang ayahnya rilis, dia memberikan cincin ini. Memberikan cincin ini dan janji. Janji untuk kembali dalam waktu 1 tahun dan menikahiku dengan semua yang telah ia bagun. Janji yang sampai nafasku ini tak mampu ia genapi.

∞∞∞

STATIONERY

Aku mendongak. Tidak salah, ini adalah rak peralatan tulis. Aku merunduk melihat deretan buku agenda dengan harga tidak terlalu mahal tapi kurasa nyaman untuk digunakan. Letaknya yang agak berada di deretan bawah membuatku kesulitan mencarinya.

Ah!” Akhirnya tanganku berhasil mengambil salah satu buku yang kuanggap bagus. Buku tebal dengan ukiran-ukiran hitam mengkilap di sampulnya. Harganya juga tak melampaui gaji makan siangku.

Dengan barang lain dalam troliku aku segera menuju kasir. Perutku sudah terlalu lapar siang ini. Aku harus segera sampai flat-ku dan membuat jjangmyun untuk makan siang dan malam nanti.

∞∞∞

Aku tiba di tikungan antara taman kota dan sebuah jalur bis di tepinya. Tong sampah besar ada di pojoknya. Aku segera mengeluarkan agenda lamaku. Begitu aku melewati tong sampah itu aku segera segera membuang agenda itu, termasuk sepotong kusam di dalamnya. Aku pikir memang sudah saatnya untuk membuang agenda itu, berikut potongan memori di dalamnya. Hanya menyimpan sakit hati saja. Walaupun aku masih bingung kapan harus membuka ‘agenda hidup’ yang baru.

Mungkin sudah belasan atau puluhan langkah aku meninggalkan benda besi berat itu. Namun hatiku mengaum. Menolok untuk kembali melangkah dan menolehkan kepalaku pada tong itu. Dengan tatapan putus asa aku kembali pada tong sampah itu. Merogoh-rogoh ke dalamnya. Untung tidak seburuk yang aku pikirkan.

Tanganku yang cukup panjang berhasil menangkap buku lama itu. Membuka pengaitnya dan mengambil foto yang aku tidak tahu mengapa masih berhaga bagiku dan kembali membuang buku yang tak lagi bernilai itu ke tong sampah. Masih belum saatnya. Masih belum saatnya untuk membeli agenda hidup yang baru, apalagi membukanya. Hatiku masih terkurung pada masa yang sama.

∞∞∞

Dengan langkah yang entah kenapa menjadi ringan aku melewati taman kota. Taman berjuta memori yang hari ini lengang. Aku melirik jam ku. Jam makan siang sudah sangat terlewati, jadi taman yang jelas-jelas berada di antara tingginya gedung-gedung perkantoran yang menjulang pasti akan sepi. Hanya jalan di mall yang berada nun jauh di ujung jalan yang ku lewati ini saja yang ramai.

Aku memain-mainkan cincin di jemariku. Memutarnya sesuka kehendak hatiku. Sekalipun tidak akan pernah lepas, kulepaskan tepatnya. Aku bingung kenapa aku masih sedia saja menunggunya bahkan aku tak tahu dimana. Kenapa aku masih saja mau memakai cincin yang mungkin tak ada artinya dengan setumpuk emas di brankas bank nya.

Aku mendongak. Membiarkan angin dengan lembut mengucapkan salamnya padaku. Membelai ujung hidungku dengan lembut. Menerbangkan rambut kecoklatan yang tak kuikat dengan tenang. Sepasang kekasih dengan dua tas kertas besar di sisi kiri dan kanannya berjalan ke arahku. Melihat mereka dalam kilasan mata kembali membuatku iri. Iri seperti melihat Minho yang begitu mencintai Yuri. Seperti melihat Jiyong oppa yang rela mendorong mobil mogoknya ratusan meter hanya untuk mengantarkan Dara unnie yang akan melahirkan dan tak sanggup berjalan.

Ketika jarak tak lagi mampu menepis pandang, aku terkesiap. Berhenti di tempatku dengan memori yang menyeruak keluar dari pandora dan mata yang ingin keluar dari kantungnya. Pria itu. Pria dengan tangan manis yang terkait di lengannya. Sepasang kekasih yang membuatku iri itu kini membuatku benci. Pria yang menyorotku dengan tatapan tajamnya itu menghujam kembali hatiku dengan ribuan kenyataan yang sekarang berujung pahit.

∞∞∞

“Ayolah Yoon, aku tidak akan lama. Hanya satu tahun. Setelah itu aku akan pulang dan kita akan menikah.” Aku masih diam. Enggan berbicara padanya. Enggan berujar kata padanya yang kini membuatku resah.

“Yoon, tatap aku.” Aku menggeleng spontan. Tidak mau. Aku takut ketika melihat kedua matanya yang teduh aku menjadi rapuh. Rapuh dan tak berdaya.

“Yoon!” Dia tidak mau bersabar lagi. Ia menarik paksa tanganku. Mengeluarkan sesuatu cukup berkilau dari saku celananya. Aku langsung menarik tanganku. Enggan diberi sesuatu sebagai tanda perpisahan, tapi ia kembali menariknya lagi. Beberapa detik kami habiskan untuk saling tarik-ulur tangan. Sampai akhirnya aku pasrah, berusaha mempercayainya setelah dengan lancang menatap matanya.

Chaaa!!” Dia dengan bangga mengangkat tanganku dan tangannya. Kedua jemari manis kiri kami telah berhias lilitan yang sama. Sebuah cincin emas putih sederhana dengan mata berlian mungil yang tak mau menyembul, mengangkuhkan kilaunya.

“Sini lihat aku,” Aku menatapnya. Lebih dari lancang malah. Sudah kubilang kan kalau matanya itu terlalu teduh untuk tidak merapuhkan aku? Kedua hangat tangannya saja sudah sulit ditolak.

“Aku berjanji akan kembali secepatnya. As soon as possible. Setelah menyelesaikan seluruh proyek di Beijing dan Vancouver aku akan pulang. Aku akan pulang untuk melamar dan menikahimu. Aku janji.” Aku hanya mengangguk mengiyakan dan memandang tak acuh.

 

Sekali-kali aku meliriknya. Melirik takut kehilangan. Takut tiba-tiba ia hilang dalam sekejap pandangan. Namun, nyatanya ia masih di sana. Masih bersandar di sampingku dengan tangan kokoh yang terulur di belakang sanggahan kepala bangku taman ini. Rasanya sesak. Sesak ketika tahu orang yang berada di dekatmu mungkin sebentar lagi akan menjauh.

 

Aku beralih. Menatapnya dengan raut takut. Meraih ujung halus kemejanya dan meremasnya tanpa bisa meucapkan apapun. Matanya menatapku balik. Menyerukan apa yang kutakutkan. Ketika ujung diriku bertemu dengan ujung dirinya yang hangat takut itu memuncak. Pada tingkat tertinggi ketika bibir kami tertaut. Hangatnya lebih menjalar namun lebih menakutkan, lebih penuh akan cinta namun lebih menjurang suatu saat nanti. Aku belum pernah melibatkan emosi sedalam ini ketika sekedar menautkan bibir dengan bibir, menyalurkan setiap perasaan dari setiap ludah yang terteguk.

 

“Sudah. Aku akan lebih sulit berangkat jika kamu terus seperti ini, Yoon.”

“Haeppa, tidak bisa kah kamu menunda keberangkatanmu? Setidaknya hanya beberapa hari. Beberapa hari sampai aku tidak takut kehilangan.”

“Bodoh itu artinya aku tidak akan pergi. Kau pasti akan selalu takut kehilanganku.” Dua matanya tersenyum dengan raut menggoda ia kembali menyentuhkan bibirnya sekilas.

“Sudah aku pergi dulu ya, pesawatku sekitar satu jam lagi. Aku bisa terlambat jika tidak berangkat sekarang.” Donghae oppa melepaskan tangannya dari tanganku. Meluaskan jarak dan beranjak pergi. Ia hanya berbalik sekali, melambaikan tangan dan menebar ciuman di udara. Tangannya yang bergerak di udara seolah mengatakan selamanya. Tapi hatiku yang terdiam di sini, masih enggan berteriak mencegahnya mengatakan sementara.

∞∞∞

“Sayang, kenapa?” Gadis semampai yang aku yakini gaunnya melebihi tenarnya Mango menarik lengannya. Membuatnya menoleh dan menggeleng baik-baik saja. Tidak aku yang tidak baik saja, nona! Aku menjerit. Dalam diam.

“Ayo kita pergi. Ayah pasti sudah menunggu.” Ayah yang mana? Jika kau memintaku untuk berpikir konyol mungkin aku akan berpikir tentang ayahnya yang meninggal dalam kecelakaan dua tahun lalu. Ohh.. Aku paham sekarang. Ayah. Ayah. Ayah gadis di sampingnya itu mungkin maksudnya. Ayah gadis itu adalah ayahnya, ayah mertuanya.

Bodoh, otakmu dimana Im Yoona? Tentu saja kekasih hatimu yang setia kau tunggu itu sudah memiliki gadis lain. Bukan anak pegawai negeri yang sekarang hanya menjadi sales. Bukan anak seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya dulu bekerja di toko roti. Bukan. Kamu tidak akan ada apa-apanya dengan pemilik maskapai penerbangan paling besar se-Asia. Dan gadis di sampingnya? Mungkin dia anak konglomerat negeri ini yang mendapatkan jodoh dari kelasnya.

Aku menurunkan pandanganku. Melihat jemarinya yang menggenggam kantung belanjaan berlabel Mc Queen besar. Tidak ada kemilau apapun di sana. Bukan tidak ada apapun di jarinya. Di jarinya masih ada sesuatu yang melingkar. Sebuah cincin indah dengan berlian besar yang mentereng, bukan cincin polos tak berharga yang masih setia di jariku.

Ia menatap jariku yang meremas. Entah apa yang dia lihat. Yang aku tahu aku hanya berusaha. Berusaha menutupi fakta bahwa pemberiannya masih kupakai. Tidak itu saja, janjinya pun masih ku pegang. Stupid.

Ia berjalan melewatiku. Meninggalkan angin kelabu yang kini seolah menampar hatiku membiarkan fakta berujar bahwa aku memang gadis tidak tahu malu berotak udang. Masih saja mengharapkan bulan, padahal punguk tak lagi bisa terbang meraihnya.

∞∞∞

Aku tidak menyangka bisa menemuinya. Bisa menemui sesosok gadis masih dengan rambut coklat Barbie bergelombang yang menatapku dengan arti. Ia masih melekatkan cincin emas putih itu di jarinya. Cincin emas yang sama yang menggantung di leherku. Tepat di depan jantungku. Karena memang hanya dialah jantung hatiku. Jantung yang telah hilang selama empat tahun ini. Cincin berlian yang kini ada di jemariku tak ada rupanya. Tak ada harganya hingga tak patut bersanding dengan jantungku.

Matanya masih seperti dulu.. Lugu, polos dan anggun. Tapi, kini hancur. Karena aku. Aku tahu Yoon, aku tahu. Rasanya terkhianati di depan matamu rasanya memang menyakitkan. Rasanya tak memberimu ruang untuk bernafas bahkan ketika kau telah meminta untuk segaris oksigen. Ia hanya merunduk. Merunduk setelah In Na menyebutku dengan sayang, bualan tiap hari dari gadis yang tak pernah kuingin.

Ketika kami tiba di undakan taman itu. Beberapa meter dari mobil dengan keperkasaan lima lingkaran yang bertaut, aku menyentakkan lengannya. Enggan berbasa-basi lagi dengan segala kepalsuan romantisme fana ini. Karena pada dasarnya hanya dia, Im Yoona-ku yang berhak meraih lenganku memeluknya dengan sayang.

Ketika gadis itu, Yoo In Na kembali mengejarku dan kini duduk di samping kemudi bersamaku. Aku sadar. Di ruang tanpa batas dunia. Di angkasa yang tidak terlihat. Ada tembok besar yang telah mengikat dengan utuh. Mengikat retaknya takdir yang aku impikan. Takdir yang justru aku hancurkan dalam sekejap malam. Ketika In Na kembali memamerkan sederet senyumnya. Aku menusuk jantungku sendiri. Bagaimana kau bisa membuat gadis yang tak pernah aku cintai bahagia di sampingku  tapi menjatuhkan gadis yang menungguku dalam sekali pukulan ke dasar bumi?

∞∞∞

Aku tidak ingin mengatakan ini mimpi di siang bolong. Ketika Yoo In Na kembali menelponku dengan suara menjerit ingin kujemput aku menemukan bayangannya. Aku menemukan bayangannya tepat sebelum menaiki tangga ke jejeran perkantoran yang akan menibakanku di mall. Bayangan gadis pengisi hatiku yang menjeritkan semua naluriku.

 

Kusandarkan tubuhku di dinding. Mungkin aku hanya berhalusinasi. Sudah dua tahun ini aku berada di Seoul dan tak menemukannya. Dia pasti sudah pindah, jadi tak mungkin dia sekarang berada di sini dengan setelan biru langitnya. Tangan meraba saku celanaku. Meraih sesuatu yang telah terlipat di sana.

 

Foto kami berdua. Dalam senyum hangat yang tak pernah kulupakan. Senyum hangat ketika aku memberinya sebuket bunga crimson putih kegemarannya. Foto ini tercetak dua. Satu berada dalam genggamanku sekarang dan salah satunya dikirimkan asistenku padanya seminggu setelah kepergianku ke Beijing.

 

Yoona, seandainya kau tahu sekarang. Seandainya sosok dalam bayangan tadi benar dirimu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat merindukanmu. Aku sangat mencintaimu dengan mengatasnamakan apapun di dunia ini. Aku hanya terlalu pengecut untuk merubah takdir. Aku hanya terlalu brengsek untuk menjadi takdirmu. Aku hanya terlalu pecundang, menumpahkan emosi kerinduan pada botolan-botolan vodka yang menjebakku dalam takdir bersama Yoo In Na.

 

Ketika tanganku menempelkan foto itu tepat di atas jantungku, di atas kalung yang membandul di sana. Dadaku berdesir. Seolah ada tangan gadis itu yang menyentuhnya. Membantu menyentuh kalbuku yang entah kapan akan berhenti merindu.

 

Ponselku berdering. Pasti Yoo In Na. Waktu untuk menyembuhkan kerinduan telah berakhir. Hidupku memang akan berakhir dengan kerinduan. Entah apa dan bagaimana nantinya. Tapi ini karena aku. Aku tak lagi bisa menjadi pengecut pada takdir, setidaknya aku akan menjadi penghadap yang berani menampakkan diriku pada takdir. Mempertanggung jawabkan kesalahanku pada Yoo In Na yang tak memiliki andil apapun dalam kepecundanganku.

 

Aku berlari. Melewati tangga dan berusaha menatap ke depan.

∞∞∞

Long time no see, Lee Donghae.” Yoona kembali tertawa hambar. Menatap cincin dan foto dalam genggamannya. Waktu seolah mengoloknya. Mengolok kesabarannya. Kenapa ia mau menunggu selama itu? Yoona mengusap air matanya dengan kasar. Sedari tadi. Sedari ia bertemu dengan sosok masa lalu yang ia harapkan menjadi masa depannya, ia termenung di bangku taman. Bangku perpisahan sementaranya dengan Donghae beberapa tahun lalu dan bangku yang menjadi saksi perpisahan mereka selamanya.

How fool I’m? Ehm?” Yoona tidak sudi lagi menangis untuk pria itu. Tapi terlambat, sudah ada luka bedah besar yang belum sempat terjahit di hatinya. Luka itu menyakitkan, membuatnya ingin selalu menangis. Menangis dan menangis.

It’s really the right time to moving on.” Yoona sekali lagi mengusap air matanya. Ia menyesali mengulur keputusannya membuang foto dalam genggamannya tadi. Ia menyesali sakitnya sekarang.  Tangan kanannya bergerak. Memutar cincin dari jemarinya, menggerakkan dengan asal dan membiarkannya terjatuh dengan tak tentu arah. Kertas foto kumal di tangannya terlepas. Terbang bersama angin penghujung musim semi yang mendadak bertambah kencang. Seolah ingin berlari bersamanya meninggalkan keadaan.

END.

Nana lagi patah hati. Jadi sabar aja yah. Susah menjelaskannya tapi berhubung I’m only 9 grades jadi nggak separah Yoona ini konfliknya.

Hanya tidak mampu untuk keep moving. Udah berusaha dan gagal :”) Cedih benjetz kan.

Anyway, lagu ini juga pernah jadi backsoundnya Sincerely Me, cuma waktu itu saya masih kehilangan mv nya yang waktu itu baru saya lihat sampai bagian agendanya di buang. Nggak jelas kan itu apa, cuma udah ngerasa aja, pasti ada hubungannya sama cowok berbaju abu-abu yang lewat jauh di belakangnya. Ternyata bener kan! UWOWOWOWOWO XD

Okay, keep reading, liking and commenting everybody!


HAPPY 1st ANNIVERSARY MY WORLD!

$
0
0

Happy Anniversary OFW

Hai hai! Lama tidak bersua sepertinya. #apansihh

Semua FF setelah I’m Sorry itu rata-rata schedule jadi jangan heran kenapa saya bilang sudah lama tak bersua.

Dan inilah waktunya bersua! Aduh secara udah nggak punya kata-kata lagi dan ini bikinnya udah setengah koleng (read: ngantuk-mabuk-tepar), jadi kalau ada hal-hal nggak penting maaf aja dah.

Adakah yang ingin memberi greetings untuk blog ini? Yey! nobody.

Sejujurnya hari ini Our Fishy World yang tersayang genap berusia 1 tahun, dan saya senang luar biasa karena bisa sampai  ke titik ini. Satu tahun bersama dengan beragam komentar dan request dari kalian semua. Satu tahun dengan hampir 80 ribu visitor dan followers yang bejibun. Terima kasih yah! Nggak nyangka karya iseng untuk membuat blog ini bisa sampe ke titik dimana saya harus berulang tahun, bertambah tua dan memperkecil kesempatan menjadi magnae di dunia per-ff-an. HUWAHUWAHUWA.

Untuk menyambut satu tahun blog tercinta ini, saya nggak akan ngadain writing contest karena pada kenyataannya mamih tercinta lagi memblokade pasokan bantuan moneter dari papih tercinta karena saya boros.

Saya hanya akan memberikan sebuah kesempatan :

REQUEST POSTER = OPEN [2 WEEKS]

HUWE! Itu kayanya juga bukan hadiah secara saya nggak jago bikin poster. huwehuwe. Tapi setidaknya menurut saya itu udah hadiah ditengah jadwal-jadwal yang padat menghimpit ini. XD

Kalau ada saran lain boleh sih. Silahkan aja ketik-ketikkan jari jemari anda dan tulis sesuatu di kotak komen yang udah berjaring laba-laba itu. Anyway, makasih yah buat semua yang telah kalian lakukan untuk partisipasi pada blog ini. MAKASIH BANGET! Saya nggak bisa berhenti terima kasih sama kalian semua! LOVE YAA~


Diproteksi: [KAIEUNHAN] Sexy and I Know It

$
0
0

Tulisan ini terlindungi oleh kata sandi. Anda harus mengunjungi situs tersebut dan memasukkan kata sandinya untuk melanjutkan membaca.


[TUTORIAL] How To Make Light-Gloomy Poster

$
0
0

Hohoho! Udah bukan sekali aja ada yang minta saya bikin tutorial poster. Cuma saya masih nggak pede dan bingung nyusun kata-katanya aja :lol: Dan kali ini saya coba memberanikan diri.

Sebenernya saya baru-baru ini menemukan cara bikin poster gloomy yang light / bercahaya. Jadi karena itu yang menurut saya menarik, jadi itu yang saya buat tutorialnya. Ehm, harap baca dengan sabar yah!

1. Siapkan photoshop. Berhubung netbook saya masih baru di servis jadi CS5 saya belum ada lagi, saya sekarang CS3. Tapi nggak ada bedanya kok.

Tutorial_1

2. Siapkan lembar kerja kalian. Di sini saya sedang bermaksud mengerjakan poster request dari MeydaaWK sih, dan kebetulan saya maunya ukuran 700 x 900 px. Masih belum mengerti? Ini lihat.

Tutorial_2

Tutorial_3

3.  Masukkan gambar yang akan kamu gunakan. Di sini si Meyda ingin menggunakan Kyuhyun , Sooyoung , dan Yoona

Tutorial_4

4. This. Semua yang saya inginkan sudah keluar dan muncul. Ada tiga layer baru dengan tab berbeda.

Tutorial_5

5. Minimize Tab Sooyoung Dan Kyuhyun, ke bagian bawah, hingga yang terlihat hanya Tab gambar Yoona dan yang akan menjadi objek kita untuk berkreasi poster.

Tutorial_6

6. Pindahkan layer gambar Yoona ke bagian poster, tentu dengan menggunakan move tool (bentuknya seperti panah dan lambang navigasi) paling kanan atas. Setelah di pindah, kecilkan layer Yoona dengan menggunakan Ctrl+T lalu ubah W: dan H: seperti yang ada di gambar.

Tutorial_7

7. Lakukan hal yang sama pada gambar Kyuhyun dan Sooyoung. Gambar Sooyoung nantinya akan menjadi layer paling atas. Gambar Kyuhyun dan Sooyoung juga harus dikecilkan. Berikut perbandingannya :

Sooyoung : 50% x 50%

Kyuhyun : 35% x 35%

Tutorial_8

8. Hapus hapus bagian yang tidak diperlukan. Tidak perlu pada gambar Yoona. Cukup pada gambar Sooyoung dan Kyuhyun. Perhatikan Opacity, Flow, dan besarnya Brush yang saya pakai.

Tutorial_9

9. Setelah itu buka teksture untuk memberikan daerah berwarna tertentu atau motif yang kita inginkan. Di sini saya menggunakan tekstur ini. Milik cutepixie.

Tutorial_10

10. Busss, letakkan di atas layer Sooyoung. Terserah kalian mau diperbesar atau tidak. Tapi disini saya tidak memperbesarnya.

Tutorial_11

11. Sebelum melakukan tahap yang lanjut. Coba klik di Layer 1, tapi sudah saya rubah namanya menjadi Transparent. Buat layer baru di atas Transparent dengan menggunakan New Layer (lambang kertas di samping lambang tong sampah). Setelah itu klik lambang setengah lingkaran hitam-putih. Pilih Solid Color dan pilihlah warna yang sekiranya senada dengan warna utama dari teksture yang dipakai.

Tutorial_12

12. Ini jika kalian masih belum tahu warna seperti apa yang ingin kalian ambil.

Tutorial_13

13. Masih dengan eraser yang sama, hapus bagian teksture yang tidak kalian butuhkan, sehingga menghilangkan garis gambar dan nampak menyatu dengan Sooyoung dan Kyuhyun.

Tutorial_14

14. Setelah itu kalian klik layer Sooyoung, Yoona, dan Kyuhyun bersamaan. Setelah tiga layer itu seperti berwarna kebiruan karena diblok tekan Ctrl+T perbesar ketiga gambar itu dengan perbandingan :

W : 120%

H : 120%

Sehingga gambar akan nampak lebih besar dan memenuhi bagian poster.

Ada yang berubah selain ukuran? Tentu saja! Pewarnaan jadi tiba-tiba berubah. Saya meletakkan PSD di sana. Untuk PSD nya bisa dicari di deviantart. Karena baru-baru ini saya download dan memang di deviantart.

(maaf untuk tidak menyertakan PSD)

Tutorial_15

15. Selanjutnya buka gambar baru. Untuk bagian atasnya. Ini adalah gambar yang saya pilih (klik).

Tutorial_16

16. Pindahkan gambar itu menjadi layer paling atas. Besarkan dengan perbandignan 140 x 140.

Tutorial_17

17. Hapus bagian-bagian tertentu, hingga menampakkan tiga orang yang menjadi tokoh. Kali ini ubah ketentuan hapusan menjadi seperti yang ada di gambar. Untuk tokoh Yoona karena Meyda ingin Yoona lebih samar, maka saat penghapusan gambar daerah bersalju itu jangan terlalu menekan di bagian Yoona. Jadi Yoona sedikit ‘kabur’.

Tutorial_18

18. Tambah PSD yang diinginkan, di sana saya menggunakan PSD dari Deviantart lagi. Cukup bagus menurut saya, karena kesan gloomy nya dapat sekali.

Tutorial_19

19. Loh, kok tekstur bawah tidak terkena PSD kedua? Mudah. PSD pertama menjadi layer paling atas, di bawah PSD pertama ada tekstur kuning dari cutepixie, dan di bawahnya baru diletakkan PSD kedua. Jadi tekstur kuning tidak akan terkena PSD kedua.

Tutorial_20

20. Seperti ini yang saya maksud. Group 1 adalah PSD pertama dan Group 3 adalah PSD kedua.

Tutorial_21

21. Beri tulisan-tulisan. Untuk tahap ini saya baru memberikan judul, “Tell Me Goodbye”

a. Tell Me :
Font : Migraine Serif
Color : fab757
Blending mode for layer : Color Dodge
Size : 80 pt

b. Goodbye :
Font : Jane Austen
Color : fab757
Blending mode for layer : Multiply
Size : 80 pt
Tambahan : Klik kanan, blending mode, klik kanan pada tulisan “Outer glow”. OK.

Nah yang di bawah ini adalah menjelaskan bayangan yang seperti bergerak cepat sekalipun tipis di belakang “Tell Me”. Duplikat layer tulissan Tell Me, letakan layer duplikasi di bawah layer asli. Klik Filter, Pilih Blur, kemudian Motion Blur, dan lakukan sesuai keterangan di bawah ini.

Tutorial_22

Jika ada semacam ini :

Tutorial_24

Klik OK

22. Surprise! Kalian bisa tambahkan quotes masih dengan warna yang sama, tapi dengan Times New Roman Italic, size 20 pt.

Blending mode for the layer :

a. If I not come : Linear Burn
b. I never say goodbye : normal
c. Please, tell me goodbye : Multiply

Nah untuk : MeydaaWK Storyline pakai size, warna yang sama, blending mode for layer-nya normal, dan font nya : Helvetica Neue.

Karena jika penulisan biasa terlalu sempit, akhirnya saya akhirnya mengakali dengan menggunakan spasi yang agak banyak untuk setiap hurufnya (di bagian MeydaaWK Storyline-nya saja)

Tutorial_23

23. TADAAA! THIS IS THE REAL ONE! tentunya setelah saya beri credit. Maaf mengecewakan karena memang segini saja kemampuan saya :”)

Kalau ada pertanyaan silahkan aja di tanya. Saya nggak keberatan kok. Memang bahasa saya rada berantakan XD.

Oh yah, dan bagi kalian yang mau mendapatkan PSD nya poster ini secara cuma-cuma, *nggak tau dah ada yang mau apa nggak* bisa kok. Caranya? Tebak ultimate bias saya yang cowok. Bukan Donghae, T.O.P., dan GD. Mereka udah terkalahkan sama si satu ini.

BATAS WAKTU 4 HARI DARI TERBITNYA POSTINGAN INI! PAII~


[TUTORIAL] How To Make Sun Shadow Effect

$
0
0

Firstly, saya bukannya ketagihan bikin Tutorial, hanya saja emang udah lama pingin bikin tutorialnya buat Sun Shadow, tapi kurang pede terus. Dan sekarang nggak tahu dapet keberanian dari mana saya akhirnya posting ini.

Siapkan alat dan bahan :

  1. Photoshop CS berapapun (di sini saya menggunakan CS3)
  2. Foto yang akan diedit (Usahakan Full-Body)
    Disini saya menggunakan foto 2NE1′s Dara.

Berikut langkah-langkahnya :

1. Siapkan photoshop kalian.

Sun Tutorial_1

2. Buat lembar kerjanya, di sini saya menggunakan ukuran 500 x 750 dengan Background Transparent; RGB Color

Sun Tutorial_2

3. Tadaa! Ini lah lembar kerja kita nanti.

Sun Tutorial_3

4. Buka Foto yang akan kalian edit. Lihat Dara sudah muncul di samping layer kerja kita.

Sun Tutorial_4

5. Seleksi gambar Dara dengan menggunakan Quick Selection Tool (ini untuk pemula, kalau kalian merasa sudah bisa bisa menggunakan Pen Tool). Hati-hati, untuk bagian high heels usahakan sangat detail supaya hasilnya memuaskan. Untuk rambut tergantung kalian ingin detail atau tidak. Tapi umumnya Quick Selection Tool tidak terlalu mendetail dalam urusan seleksi semacam rambut apalagi yang seperti di gambar.

Sun Tutorial_5

6. Setelah selesai seleksi, tekan Ctrl+J. Sehingga akan muncul layer baru di atas layer background gambar Dara. Nah layer baru ini hanya berisi gambar Dara yang sudah di seleksi. Untuk memindahkannya kalian bisa :

  1. Menggunakan Move Tool dengan ‘menyeret’ layer baru ke lembar kerja
  2. Klik kanan pada layer baru yang berisi gambar Dara –> Duplicate Layer. Detailnya seperti ini :

Sun Tutorial_11

Supaya lebih leluasa dalam memberikan efek nantinya, letakkan gambar Dara agak ke pojok kanan atas.

Sun Tutorial_6

7. Duplikat gambar Dara seperti di bawah ini :

Sun Tutorial_7

8. Tekan Ctrl+T sehingga muncul point-box yang mengkotaki (?) Dara copy. Nah sekarang ubah detail layer Dara copy seperti di bawah ini. Kesulitan? Hal itu biasanya karena kalian mengubah titik-titik poin gambar secara biasa. Coba sewaktu memindahkan titik-titik poin bersamaan dengan menekan Ctrl+Shift. Kalian bisa mengubah bentuk menjadi aneh dan macam-macam.

Sun Tutorial_8

9. Klik dua kali pada Dara Copy. Sehingga layer sudah berbentuk memanjang ke bawah. Sebenarnya dalam tahap ini Shadow yang kita maksud sudah selesai. Tapi tidak logis kan bila bayangan matahari kita di tanah serupa dengan kita. Jadi marilah kita memberi warna yang sekiranya cocok dengan warna-warna keabuan untuk bayangan. Dengan klik kanan –> Blending Option –> Color Overlay

Sun Tutorial_9

10. Hahaha! Selesai kan? Nah kalau kalian kurang puas dan menganggap, “ini kan Sun Shadow, mataharinya dimana?” Gunakan tools gradient dan buat seperti di bawah ini : (garis merah adalah arah gradient kalian)

Sun Tutorial_10

11. Nantinya gradient yang dihasilkan akan kelihatan kecil. Jika kalian sudah puas silahkan pakai. Tapi saya kurang puas sehingga bisa kita besarkan dengan Ctrl+T. Detail H : 200%; W : 200%. SELESAI!

12. TADA! Saya memberi sedikit sentuhan-sentuhan dan memperindah (?) hasil milik saya.

Sun Shadow (2NE1's Dara)

Sekian tutorial kali ini, semoga membantu yah :D

Anyway, untuk tutorial sebelumnya. Ultimate Bias saya adalah : Kang Seung Yoon. Dia emang belum debut resmi (debut resminya sekitar April / Mei nanti *maybe sihh*). Tapi dia udah muncul di High Kick 3 kok :D Jangan tanya gimana ganteng dan kecenya dia :”)

Selamat kepada eunteuk yang sudah berhasil menebak /tebar kembang/


[LITTLE POLLING] What tutorial I should make?

$
0
0

Rencananya nanti setelah UN aku si gadis kekasih hati Seung Yoon ini *ehh* mau buat tutorial. Tapi masih bingung kan mau bikin tutorial apa. Nah oleh karena itu aku bertanya pada kalian semua.

Rencananya tutorial ini bakalan rilis sekitar 26 / 27 April. Tergantung akunya sibuk atau nggak. Dan tergantung Tutorial mana yang kalian pilih :)

Silahkan memilih. Semuanya tergantung sama kalian sih. Soalnya 5 pilihan di atas itu yang lumayan sering orang-orang -baik readers maupun temen di sekolah- tanya ke aku. *kiss bye*



[SEQUEL] Sexy and I Know It

$
0
0

Keep moving_1

How long i take to forget you, but i can’t

How long i take to go far away from you, but you never moved from my heart.

How long i take to never look at you again, my heart still rebelled.

It’s been a long time and you never disapear.

It’s been six years or more and i still be the one who to much fall and hurt.

Naeun-ah can’t you just answer me? Why you still exist in this world and keep hurting me from far away place?

I still can feel that terrible feeling.

I just want to moved and look another world in another girl’s eye.

I just want to love other girl well.

Better from Luhan who loves you and I who love you with so much pain until now.

HAI EVERYBODY! STILL REMEMBER ME?

Saya nana, penulis dari Sexy and I Know It yang hampir didemo 50 orang buat bikin sequel nya cerita yang bikinnya aja iseng. Oleh karena itulah saya disini sekarang. Saya udah matang sama konsep cerita di otak saya.

Dan seperti yang kalian tahu kalau aku nggak pernah lepas dari yang namanya genre ‘angst’ disini akan ada sekali lagi triangle love. Demi apa yah, waktu aku ngetik triangle love udah siap-siap banget bakal ditabok sama orang-orang.

Dan di bawah ini ada pilihan main cast ceweknya. Saya tahu kalian pasti shock banget bacanya. Kok bisa dua orang itu yang bertolak belakang saya pilih, tapi saya punya alasan sendiri. Bukan karena salah satu diantaranya kembaran saya *ehmm* tapi karena mereka punya jalannya (?) sendiri.

Hati-hati dalam memilih. Kenapa saya cuma sediakan dua pilihan? karena percintaan itu hanya akan berakhir dengan dua pilihan happy / sad. Pilihan yang terbanyak nanti akan menentukan endingnya Kai. Kalau pilihan kalian tepat di orang yang bikin happy, Kai bakal everlasting lah sama dia. Tapi kalau yang sad. Enggak bisa menjamin deh Kim Jongin itu bakal masih exist atau nggak sampe akhir cerita.

Make away with oneself Maybe?

Notes : Jangan pilih dari pencitraannya aja. Saya ingetin kalo Lee Hi punya lagu Rose..

cause every rose has it’s thorns. 

 

OTHER ANSWER NOT ALLOWED!!


Diproteksi: Big Bang This Fairytale : Daesung (Elina from Fairytopia) PART 5-END

$
0
0

Tulisan ini terlindungi oleh kata sandi. Anda harus mengunjungi situs tersebut dan memasukkan kata sandinya untuk melanjutkan membaca.


Autumn’s Twilight [TEASER]

$
0
0

By : MissFishyJazz

Cast : Park Yoochun, Kang Min Kyung, Kim Nam Gil, Im Yoona

Chapter | Saeguk, Romance, Action-est | PG-17

Notes : Exactly, saya nggak tahu terlalu banyak tentang saeguk. Minim malah. Jadi maaf saja jika disini nggak menggunakan istilah asing.

Inspired by : Jang Nara – Buyonghwa, Kkumgireur Geotneunda ; Jung Jun Ha – The Story Of A Tall Bachelor

Thanks to : Yeonnia Design

 Autumns Twilight

“TOLONGG!!!” Yoochun batal mengarahkan arah panahnya pada kijang yang terus menggoda matanya. Ia bisa mendengar jerit penuh ketakutan yang menyentuh telinganya dengan lancang.

Cheonha[1]..” Kasim Jung terjungkang ketika menyadari Sang Pemimpin Negeri turun dari kuda coklat kesayangannya dan melempar pandang ke segala arah.

“Apa kau mendengar suara itu?”

“Tentu saja, Cheonha.” Kasim Jung membungkuk mengiyakan. Dahinya berkeringat. Kaget dengan baginda raja yang bersikap aneh dan takut pada suara asing di tengah hutan menjelang petang ini.

 

“Aku akan mencari asal suara itu.” Tanpa meminta persetujuan Kasim Jung yang memang tidak diperlukan, Park Yoochun, berlari mencari sumber suara itu. Membiarkan gonryongpo[2]-nya menyibak semak-semak berduri. Kasim Jung rasanya ingin menerkam baginda nya saat melihat seok[3] pemberian Daebi mama[4] harus ikut menginjak-injak semak hutan. Gajinya seumur hidup mungkin hanya bisa membeli alas seok buatan pengrajin ternama dari Tiongkok itu.

 

Hanya beberapa detik setelahnya Kasim Jung tergopoh gopoh mengikuti Park Yoochun. Tidak ingin kehilangan jejak bagindanya dengan mudah. Ia bersama nyaris sekodi prajurit membunti baginda raja.

 

“Tolongg!!” Suara teriakan itu  melemah. Semakin kehilangan daya gemanya diantara lebatnya hutan. Yoochun masih berlari. Ada sebagian dari hatinya yang berteriak ingin segera menemukan sumber suara itu. Suara itu pasti suara seorang gadis! Dilihat dari lembut yang terselip dari teriakan itu. Dan demi apapun di dunia untuk apa seorang gadis berteriak meminta pertolongan di tengah hutan ketika hari nyaris malam seperti ini.

 

Yoochun mengalihkan mata kenarinya pada pohon besar yang diterpa secercah rembulan. Ia melihat sesuatu bergerak-gerak di balik sana. Bergerak seiring dengan lilitan tali besar di pohon itu. Sekali lagi gadis itu meraung dan Yoochun benar-benar yakin bahwa gadis itulah yang membuat lilitan tali di pohon itu bergerak. Tanpa mengambil langkah antisipasi sebagai raja ia menuju pohon itu.

 

Nang-ja[5]?” Ia melihat seorang perempuan. Rambutnya yang berkepang panjang tak beraturan, daenggi[6]-nya lepas dan hanya merekat malas di ujung chima[7]-nya. Wajah perempuan itu tertutup juntaian rambut yang sudah lepas dari ikatan. Tapi Yoochun masih bisa mendengar perempuan itu menangis. Yoochun mengambil belati dari dalam lengan kiri baju kebesarannya. Dalam sekali tepas tali itu sudah lepas dan tergeletak di tanah. Sama seperti gadis itu.

 

Yoochun perlahan mendekati gadis itu, meraih pundak yang bergetar itu dengan prihatin. Bagaimana gadis seperti dia bisa sampai terikat di tengah hutan yang sangat membahayakan seperti ini?

“Apa yang terjadi sampai kau bisa seperti ini?” Gadis itu tidak berbalik ketika Yoochun sedikit menarik pundaknya. Gadis itu justru bergumam tak jelas. Yoochun tidak bisa mendengar apa itu karena ada suara berisik di belakangnya. Kasim Jung dan para pengawalnya telah tiba dengan nafas putus putus.

 

Cheonha..” Kasim Jung harus menepuk-nepuk dadanya. Ia meratap malang pada jantung 51 tahunnya.

Sstt..” Yoochun meletakkan telunjuknya di depan bibir. Mencegah siapapun bersuara. Ia ingin mendengar gumaman gadis ini.

 

“Aku tidak tahu. Aku tidak tahu. Mereka yang melakukannya. Aku mohon jangan apa-apakan aku. Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu.” Yoochun bisa mendengar lembut suara itu.

“Ya aku tahu itu dan aku tidak akan melakukan apapun padamu.” Yoochun tersenyum, entah karena apa. Mungkin karena mendengar suara gadis yang bahkan belum ia lihat rupanya itu?

“Benarkah?”

“Ya tentu saja.”

Yaksok?” Gadis itu sedikit menoleh tapi belum mau menampakkan wajahnya.

Ne. Janji adalah harga mati bagi laki-laki jadi mana mungkin aku mengingkarinya.” Yoochun mengusap pundak gadis asing yang berhasil menarik perhatiannya hanya dengan suara lembutnya itu.

 

Kedua mata Sang Penguasa Negeri itu berbinar. Gadis itu mulai memutar kepalanya. Sekalipun masih menunduk takut-takut, tapi Yoochun yakin sekali tarik dengan telunjuknya, wajah gadis itu pasti langsung terpampang di depan matanya. Dengan sangat perlahan gadis itu mengangkat wajahnya, menatap pria yang menyelamatkannya. Suaranya terdengar begitu damai dan berwibawa, suaranya kuat sekalipun begitu lembut.

 

Yoochun menepuk nepuk tanah dengan tangannya. Seolah mencari oksigen yang ditarik keluar secara paksa dari rongga hidungnya. Tidak kemana-mana. Mungkin oksigen itu tengah meliputi kedua mata yang kini menatapnya langsung.

 

Bagaimana ada mata seindah ini? Yoochun belum melihat wajah itu secara utuh, hanya beradu tatapan mata. Mata itu hitam pekat, hanya bersinar terkena remangnya bulan dan memantulkan wajah bodohnya di sana. Yoochun menggelengkan kepalanya melihat wajah gadis itu.

 

Astaga! Apa ada perang di langit hingga salah satu putri nya terjatuh. Yoochunt ak bisa menampik. Wajah seputih salju dengan dua lesung samar itu membiusnya. Wajah itu benar-benar polos, tapi anggun. Memabukkan, tapi juga menenangkan. Seperti tidak ada satu katapun yang mampu meluncur dari bibirnya untuk bisa menjabarkan gadis di hadapannya ini sekarang. Ia jauh lebih dari cantik. Bahkan dari makhluk manapun di dunia ini.

 

“Kang Min Kyung?” Gadis itu membuka sedikit bibirnya begitu tahu bahwa ada orang lain di balik pria yang menolongnya. Min Kyung langsung terjengit kaget dan melemparkan dirinya ke arah pria yang menolongnya. Alhasil Yoochun pun ikut terkejut karenanya. Seorang gadis yang baru ia kagumi wajahnya kini menempel dengan dadanya. Ia berharap gadis itu mendadak tuli dan tidak bisa mendengar debar jantungya yang sangat konyol.

 

“Kasim Jung..” Yoochun menegur pria paruh baya itu yang berbicara sebelum ia membuka bibirnya.

Cheosanghamnida, Cheonha.” Kasim Jung membungkuk berulang kali. Merasa sangat berdosa karena telah bersikap lancang pada kedaulatan rajanya.

“Apa kau tidak apa-apa, Kang nang-ja?” Yoochun menepuk pundak gadis itu yang seperti histeris sendiri melihat keberadaan orang asing. Gadis itu terus menggeleng resah dan menandakan dirinya tidak baik-baik saja.

 

[o]Autumn’s Twilight[o]

 

Yoochun berjalan di sisi Kasim Jung. Hal mustahil memang. Tapi Yoochun hanya ingin bertanya dengan ruang jangkau yang lebih pendek dan lebih personal dengan kasimnya. Mereka berjalan di barisan tepat di hadapan tandu kerajaan yang didatangkan beberapa menit lalu.

 

“Gadis itu pasti sudah tertidur di dalam.” Gadis itu, yang dimaksud Park Yoochun, tentunya Kang Min Kyung.

“Saya rasa begitu, Cheonha.”

“Apa kau menengalnya?” Yoochun mulai membuka pembicaraan. Semenjak tadi ia sudah dibuat menebak-nebak bagaimana kasimnya bisa mengetahui seseorang secantik gadis itu sementara ia tidak.

 

“Tentu, Cheonha. Dia adalah anak dari Kang Byeongjo[8] sekaligus adik sepupu Byun eui-won[9].” Yoochun langsung menghentikan langkahnya. Terkesiap dengan apa yang baru didengarnya.

“Maksudmu Kang Min Kyung adalah saudara dari Selir Sookbin[10]?” Sekarang dunia begitu sempit dimata Yoochun. Mana mungkin ia bisa tidak mengetahui saudari dari selir kesayangannya itu.

Ye, Cheonha. Kang Min Kyung adalah anak kandung semata wayang Kang Byeongjo dari Jin Shin ma-nim [11]. Hanya saja seperti yang Cheonha ketahui bahwa Jin Shin ma-nim harus meninggal ketika ada wabah penyakit ganas ketika Kang nang-ja masih berusia 4 tahun.” Yoochun memutar kerja otaknya. Ah. Dia ingat. Dulu ayahnya pernah terlihat bersedih karena salah satu menteri kesayangannya, Kang Gongjo[12]—jabatan Kang Byeongjo terdahulu—nyaris mengundurkan diri karena ditinggal mati istrinya.

 

“Sekitar tiga atau empat tahun setelahnya Kang Gongjo menikah lagi dengan Im ma-nim. Ketika itu Im ma-nim sudah membawa anaknya dari pernikahannya terdahulu, yaitu Im Yoonah, Selir Sookbin.” Yoochun kembali teringat. Ibu mertuanya itu dulu pernah bersedih karena mencari-cari seseorang di upara pernikahannya dengan Selir Sookbin. Menurut yang ia dengar orang yang dicari ibu mertuanya itu adalah anaknya yang satu lagi.

 

“Selir Sookbin berusia dua tahun lebih tua daripada Kang nang-ja. Oleh karena itu ia yang lebih sering muncul di depan publik sebagai putri Kang Byeongjo yang berbakat.” Ya, Yoochun dulu memang langsung menambatkan perhatiannya pada Im Yoonah karena kemampuan gadis itu melukis sebuah padang rumput di atas helaian kain putih dan menjadi hadiah untuk ulang tahunnya dulu.

 

“Sekalipun Kang Byeongjo, Im ma-nim, dan Selir Sookbin amat menyayangi Kang nang-ja, tapi Kang nang-ja tidak pernah bisa sembuh dari gangguan mentalnya.”

“Apa?!” Yoochun mendesis kaget begitu mendengar gangguan apa yang diderita gadis manis itu hingga tadi membuatnya curiga.

Ye, Cheonha. Kang nang-ja mengalami gangguan mental sejak kematian Jin Shin ma-nim. Ia terpukul karena kehilangan ibunya diusia yang terlampau muda. Berbagai macam tabib, termasuk tabib andalan yang waktu itu ditawarkan dari Qing tidak ada yang berhasil menyembuhkan Kang nang-ja. Setiap hari gadis itu hanya berdiam diri di kamarnya, di ruang paling belakang kediaman keluarga Kang.” Yoochun meringis, menahan pedih yang tiba-tiba sampai ke ulu hatinya. Ia tidak menyangka ada hal yang sebegitu menyakitkan yang ditanggung gadis bak batu pualam yang baru ia temui itu.

 

“Lalu kenapa Kang Byeongjo tidak pernah menceritakan Min Kyung padaku?”

“Sejak istrinya meninggal Kang Byeongjo menjadi sangat tertutup. Tidak banyak yang mengetahui hidupnya. Selain itu ia dan Im ma-nim sudah sepakat untuk merahasiakan tentang Kang nang-ja. Bukan karena mereka malu, keluarga Kang seperti yang kita ketahui adalah keluarga dengan hati seperti mutiara. Kang nang-ja dirahasiakan agar tidak ada yang menggunakannya sebagai alat untuk melemahkan Kang Byeongjo dan mereka berharap Kang nang-ja akan cepat sembuh dengan suasana yang hening dalam persembunyiannya.”

“Bagaimana kau bisa tahu sampai sedetail itu Kasim Jung, apa kau memiliki kekerabatan dengan mereka?” Yoochun memicing. Sepertinya ia terlihat begitu ironi sekali tidak mengetahui hal semacam itu ketimbang Kasim Jung.

Ye, Cheonha. Mendiang Jin Shin ma-nim adalah kakak dari saudari ipar saya. Selain itu saya dan Kang Byeongjo sangat dekat sewaktu di Sungkyungkwan[13].”

 

Yoochun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Tidak berniat lagi bertanya lebih lanjut. Isi kepalanya sudah berkutat tentang Min Kyung lagi. Secantik-cantiknya Selir Sookbin, di matanya Min Kyung berkali-kali lipat dari saudarinya itu. Ia tidak bisa membayangkan apa kata rakyatnya jika di mata rajanya sekarang Selir Sookbin tidak lagi yang tercantik. Karena Selir Sookbin dahulunya adalah gadis paling diincar di Hanyang. Bahkan pelayar dari dataran Siam dulu ada yang langsung melamar Sookbin dalam sekali lirik.

 

Namun kenyataannya memang Min Kyung lebih indah dari Sookbin. Mungkin Sookbin jauh lebih berbakat dari Min Kyung. Tapi Yoochun bisa merasakan aura berbeda dari kedua bola mata bening yang beberapa saat lalu masih menatapnya dengan takut-takut itu. Jika Selir Sookbin adalah sebongkah berlian mulia yang langka, maka Kang Min Kyung sebenarnya adalah gunung intan permata yang tertimbun salju. Hanya butuh mengusapnya dan membersihkan timbunan salju hingga aura Min Kyung yang sebenarnya bisa terpancar.

 

“Kasim Jung..” Kasim Jung yang sedang menengok jalan di pinggir kota dengan tentram menoleh.

Ye Cheonha?

“Apa dalam peraturan Kerajaan, seorang raja diperbolehkan menikahi sepasang saudara sekaligus?” Yoochun bertanya dengan senyum yang merekah di ujung-ujung bibirnya.

 

Nampaknya Kasim Jung belum mengerti dengan sesuatu dibalik kabut keinginan rajanya, “Tentu saja boleh, Cheonha.”

Rekahan senyum Yoochun semakin melebar. Meninggalkan jejak kebahagiaan luar biasa yang baru ditemukan Kasim Jung selama 34 tahun menjadi pengawas Yoochun. Perlahan-lahan neuron dalam otaknya bersinerji dan menghasilkan buah pikir paling masuk akal dari tingkah Raja Myeongyoo—gelar milik Yoochun yang artinya kehormatan—.

Cheonha, akan menikahi Kang nang-ja?!!”

 

.TOBECONTINUE.

 

DICTIONARY :

[1] Cheonha               : Panggilan hormat untuk Raja

[2] gonryongpo         : Pakaian seperti hanbok Merah yang biasa digunakan raja dengan emblem kerajaan dan tampak mengkilap

[3] seok                      : Arti sebenarnya adalah keras / batu. Tapi bisa juga digunakan untuk sepatu

[4] Daebi mama        : Ibu Suri. Ibu dari Cheonha

[5] Nang-ja                 : Nona /Gadis muda. Biasanya digunakan untuk gadis yang baru saja ditemui atau belum terlalu dekat. Dalam cerita ini mungkin hanya pada bagian teaser atau part 1 nya.

[6] Daenggi                : Hiasan diujung kepangan rambut berupa kain umumnya berwarna merah.

[7] Chima                   : Bagian rok dari Hanbok. Hanbok rakyat biasa umumnya menyatu tapi untuk kalangan bangsawan / menteri biasanya terpisah.

[8] Byeongjo              : Menteri Pertahanan

[9] Eui-won               : Dokter

[10] Sookbin              : Bin sendiri artinya selir tingkat satu atau yang biasa dikenal sebagai selir utama. ‘Selir Bin’ yang terdengar aneh maka sebelum sandangan gelar Bin diletakkan lampiran awalan sesuai karakter selir tersebut. Sookbin artinya Selir tingkat satu yang jelas / murni.

[11] ma-nim               : Sebutan untuk Nyonya.

[12] Gong-jo              : Menteri Pekerjaan

[13] Sungkyungkwan          : Sebuah sekolah khusus pria untuk menimba ilmu sebelum akhirnya mengikuti Gwageo / ujian sipil.

 

Authornotes:

Aduh demi apa deh yah, enggak tahu kok jadi bernafsu (?) bikin cerita ini padahal otak masih keisi Archimedes sama hidrostatik. Mungkin karena tiba-tiba One Chanel nggak sengaja nunjukin kilasannya Gu Family Secret sama Jang Ok Jung itu loh.-.

Maaf yah saya masih pemula banget untuk urusan ff saeguk.

Jadi terima kasih sekali untuk Sora unnie dengan postingannya yang membantu.


Diproteksi: Nightmare Obsession [Nevermore] 1st Page — Sexy and I Know It’s Sequel

$
0
0

Tulisan ini terlindungi oleh kata sandi. Anda harus mengunjungi situs tersebut dan memasukkan kata sandinya untuk melanjutkan membaca.


Proud to be Silent Readers?

$
0
0

Reblogged from I C A Q U E A R T:

Click to visit the original post
  • Click to visit the original post
  • Click to visit the original post
  • Click to visit the original post

Proud to be Silent Readers?

Entah mengapa aku suka mendengar kata-kata ini. Entahlah, mungkin karena kata-kata ini terkesan menyindir para readers yang ANTI KOMEN!

One point disini yang bakalan aku jabarin panjang lebaaaar tentang si Silent Readers ini.

Entahlah siapa yang hobi menjadi Silent Readers, yang pasti sebelum aku ngoceh panjang lebar aku cuma mau mendoakan yang demen banget jadi Silent Readers untuk cepat tobaaaaaat.

Read more… 846 more words

Hear that, Silent Readers!

Autumn’s Twilight [1/?]

$
0
0

Autumn’s Twilight [1/?]

By : MissFishyJazz

Cast : Park Yoochun, Kang Min Kyung, Kim Nam Gil, Im Yoona

Chapter | Saeguk, Romance, Action-est | PG-17

Notes : Terima kasih yah buat semua dukungan dan komennya. Saya sangat terharu dengan antusiasme readers :”)

Inspired by : Jang Nara –Kkumgireur Geotneunda ; Jung Jun Ha – The Story Of A Tall Bachelor ; 2AM – One Spring Day

Film – “The Devil Twin”

Thanks : Yeonnia Design

Teaser

 Autumns Twilight

Kang Byeongjo pasti sedang bermimpi sekarang. Ia menepuk-nepuk dahinya ragu. Di sampingnya, Im ma-nim duduk sambil menahan senyum. Suaminya terlihat seperti orang bodoh sekarang. Sebenarnya bukan karena itu saja, tapi yang membuatnya tersenyum adalah bagaimana Min Kyung, putrinya yang tidak bisa menerima orang lain dengan mudah sekarang tertidur di pundak pria di hadapannya.

Cheonha, saya benar-benar minta maaf karena Min Kyung menyusahkan Cheonha. Cheosanghamnida.” Kang Byeongjo harus berulang kali membungkuk meminta maaf, saat tangannya terulur ingin menyentuh pundak anaknya, Sang Raja Myeongyoo menghalanginya.

“Dimana kamar Min Kyung?” Kang Byeongjo memutar matanya berulang kali, berharap tidak salah dengan apa yang ia dengar.

“Mari saya tunjukkan, Cheonha.” Im ma-nim berdiri dan berjalan mendahului Yoochun. Sementara itu Kasim Jung dan Kang Byeongjo harus menahan nafas karena melihat dua tangan suci Raja Myeongyoo menggendong Min Kyung yang masih terlelap.

Seumur hidup, Kang Byeongjo tidak pernah bermimpi raja sehebat Raja Myeongyoo akan mengunjungi rumahanya dua kali. Dahulu ia memang pernah menyambut Raja Myeongyoo ke rumahnya, tapi itu karena Raja Myeongyoo menginginkan anak tirinya menjadi selir utama di kerajaan. Dan kini Raja Myeongyoo kembali datang ke rumahnya. Menggendong tubuh anak kesayangannya yang mengalami gangguan mental dengan dua tangan sucinya yang bahkan tidak bisa sembarangan disentuh oleh tabib istana.

“Kang Byeongjo..” Yoochun sudah duduk di atas bantalannya. Berhadap-hadapan langsung dengan Kang Byeongjo dan istrinya. Mereka berdua cukup heran dengan panggilan Sang Raja beberapa waktu lalu untuk mengobrol secara personal tanpa ada gangguan dari orang lain. Hanya Kasim Jung yang berdiri di balik pintu dalam ruangan itu. Kasim Jung sebenarnya juga mulai menebak-nebak apa yang akan Yoochun katakan. Mungkinkah tentang niatannya tadi?

Ye, Cheonha?”

“Selama perjalanan dari hutan kemari aku sempat kesulitan menyusun kata apa yang pantas untukmu, Ayah mertua. Tapi aku rasa aku tidak ingin terlalu berbelit-belit.” Kang Byeongjo mengernyit heran, bagaimana bisa Raja Myeongyoo memanggilnya ‘Ayah mertua’ di luar istana? Di dalam istana saja Raja Myeongyoo jarang memanggilnya ‘Ayah mertua’. Pasti ada niatan terselubung yang sangat dalam.

“Jika tiga tahun lalu aku meminta Im Yoonah untuk menjadi selir utama kerajaan, maka sekarang ijinkanlah aku meminta Kang Min Kyung menjadi nae Mama[1].” Saat itu juga rasanya Kang Byeongjo ingin mencekik dadanya sendiri. Kalau perlu ia akan mengupas kuping telinganya. Apa ia tidak salah dengar? Raja Myeongyoo baru saja ingin menjadikannya Ayah mertua untuk  kedua kalinya?

Cheonha, apa yang saya dengar itu..”

“Tidak itu tidak salah. Aku ingin memiliki Kang Min Kyung sebagai istriku. Permaisuriku.”

Kasim Jung rasanya ingin menggelinding dari tempatnya. Ia bingung dimana rajanya itu meletakkan otaknya hingga menginginkan seorang gadis yang terkena gangguan mental menjadi ratu atas Joseon. Min Kyung memang cantik tapi kecantikan tidak bisa untuk mengarahkan Joseon. Mungkin jika Raja Myeongyoo mengangkat Selir Sookbin menjadi ratu ia masih bisa menerimanya. Ia masih ingat Selir Sookbin pernah mempermalukan lulusan terbaik Sungkyunkwan tahun lalu dengan pertanyaan yang sudah selir itu pahami sejak kecil.

Cheosanghamnida Cheonha. Bukan saya bermaksud tidak sopan. Tapi seperti yang sudah Cheonha ketahui sendiri, anak kami tidak seperti gadis pada umumnya. Ia.. Ia mengalami gangguan mental. Ia tidak mungkin menjadi ratu Cheonha. Selain itu, Min Kyung masih harus mengikuti terapi untuk pengembalian kesehatannya.” Im ma-nim membungkuk hormat begitu selesai menyampaikan pendapatnya. Ia bukan tidak ingin anaknya memasuki kerajaan apalagi menjadi ratu, ibu mana yang tidak ingin menjadi ibu dari ratu? Ibu ratu sama saja mendapat kehormatan seluruh negeri. Tapi ia tahu bagaimana kerasnya hidup di dalam istana.

Suaminya terdahulu, ayah dari Selir Sookbin harus rela mendapat hukum gantung karena kelalaiannya dalam medan perang sebagai seorang jenderal. Padahal hal itu bukanlah salah suaminya. Suaminya hanya terlalu frontal untuk ukuran seorang jenderal, dan Fraksi Barat menganggapnya sebagai benalu yang akan menghalangi kenginan mereka menjadikan Park Sandara—Selir Gui-in, masih selir tingkat 1 tapi di bawah Selir Sook Bin—sebagai ratu sehingga memudahkan Fraksi Barat mendapatkan kedudukan tertinggi.

“Aku yang akan menyembuhkannya dan menjaganya dengan tanganku. Tidak ada yang berhak menghalangi keinginanku, apa kalian tidak ingat?” Yoochun mulai menaikkan nada suaranya. Bagaimana bisa seorang istri menteri menghalangi keinginannya? Sekalipun dia adalah ibu dari calon pu-in[2]-nya tapi tetap saja, di mata Yoochun tidak ada yang berhak menentang raja.

Cheonha, tapi Min Kyung bukanlah gadis di dalam istana yang berhak anda miliki sesuka hati. Min Kyung adalah rakyat biasa yang harus mendapatkan persetujuan orangtuanya apabila ingin dilamar.” Im ma-nim masih mempertahankan argumennya. Tidak peduli setelah ini Raja Myeongyoo akan memberinya hukuman seperti apa. Baginya Min Kyung adalah prioritasnya. Ia tidak ingin putrinya yang sangat polos itu harus masuk dalam pusaran kerajaan yang kejam.

“Kasim Jung!” Yoochun berteriak keras, menyuruh Kasim Jung untuk masuk ke ruang pribadi keluarga Kang.

Ye, Cheonha?” Kasim Jung menatap takut-takut pada rajanya yang sudah mulai menaikkan emosinya ketingkat ubun-ubun itu.

“Mereka, kedua orang ini,” Yoochun menunjuk Kang Byeongjo dan Im ma-nim dengan telunjuknya, “telah melanggar perintahku. Mereka perlu mendapatkan hukuman.”

Kang Byeongjo dan Im ma-nim merunduk takut-takut. Sekalipun seperti itu hati mereka tetap tak gentar mempertahankan keselamatan Min Kyung. Bagi mereka mempertaruhkan nasib Yoonah di dalam istana sudah merupakan dosa besar, dan kali ini tidak untuk Min Kyung.

“Kirim mereka ke pelataran kejaksaan. Berikan Go-shin[3] untuk mereka dan Selir Sookbin.” Yoochun menatap sepasang suami istri itu dengan raut meremehkan. Mungkin jika Go-shin hanya diberikan kepada mereka berdua, sepasang suami istri itu tidak akan gentar, tapi bagaimana jika Selir Sookbin ikut di dalamnya?

Cheonha..” Im ma-nim mendesis.

“Kalian dan Selir Sookbin akan mengalami Go-shin sampai aku mendapatkan persetujuan itu.”

Cheonha, saya mohon, lebih baik kami yang menerima go-shin daripada Selir Sookbin. Ia tidak bersalah sama sekali. Mohon, Cheonha.” Kang Byeongjo sujud berulang kali di hadapan rajanya, ia tidak ingin penderitaan sekecil apapun dialami Selir Sookbin. Bagaimana bisa ia membiarkan putrinya yang sangat baik itu menerima siksa atas ketidaksetujuan yang dilontarkan kedua orangtuanya.

“Itu adalah harga mati, Kang Byeongjo..”

“Kami mohon, Cheonha..” Im ma-nim ikut bersujud sama seperti suaminya. Jangan putrinya, jangan putrinya. Sekuat apapun Yoonah, dia masih perempuan yang gampang terluka. Melihat Yoonah yang nanti mungkin saja terluka atau lebih dari itu sama saya menyayat hatinya sekali lagi seperti dahulu kehilangan suaminya.

“Keputusanku sudah bulat. Kalian akan mendapat go-shin sampai persetujuan itu aku terima.” Yoochun sendiri merasa dirinya terlalu kejam. Tapi nalurinya sebagai pria menuntunya lebih. Ia sudah menginginkan Kang Min Kyung sejak mata mereka pertama kali bertemu. Dan untuk itu ia memanfaatkan anugerah dari langit dengan kedudukannya sebagai Raja Myeongyoo yang berkuasa.

Dua orang pengawal sudah berdiri di ambang pintu. Hendak menyeret sepasang suami istri itu. Sementara baik Kang Byeongjoo ataupun Im ma-nim sama-sama mengalami dilema. Penyiksaan untuk Selir Sookbin atau keselamatan Min Kyung? Jika mereka mengorbankan Selir Sookbin apakah mereka tidak kejam? Selama ini padahal Selir Sookbin lah yang menjadi bintang di Joseon tapi mereka selalu mengutamakan Min Kyung. Tapi jika mengorbankan keselamatan Min Kyung dengan memasukkan gadis itu ke dalam istana, apa janji Yoochun untuk menjaga gadis itu bisa ditepati?

Cheonha..” Kang Byeongjo menyela dengan suara serak. Rasanya ia ingin menangis. Bagaimana ia menjadi ayah sekejam ini? Mengorbankan salah satu dari putrid yang disayanginya?

Ye Kang Byeongjo?” Rasanya senyum Yoochun ingin merekah lebih besar dari kelopak bunga tulip yang berebutan mendapatkan dinginnya pagi hari.

“Kami menyetujuinya.” Kasim Jung bisa bernafas lega sekarang. Tadi ia sudah ingin pingsan ketika mendengar Raja Myeongyoo menginginkan Go-shin untuk sepasang suami istri yang sudah seperti saudaranya sendiri itu.

“Apa?” Yoochun ingin mendengar persetujuan itu sekali lagi. Persetujuan kepemilikan Min Kyung padanya.

“Kami menyetujui Min Kyung menjadi istri Cheonha. Kami menyetujuinya.”

Im ma-nim rasanya ingin menangis keras-keras. Ia tidak bisa menentang suaminya, Yoonah masih darah dagingnya yang lahir dari rahimnya. Tapi ia juga tidak ingin putrinya yang tidak tahu dunia sama sekali, Kang Min Kyung harus hidup di dalam istana. Tempat yang bahkan tidak pernah Min Kyung pahami semenjak kecil.

 

[o]Autumn’s Twilight[o]

Oraboeni[4]!” Gadis itu berjengit! Mendapati seseorang yang menutup kedua matanya dari belakang. Pria itu membalikkan tubuh gadisnya menatap kedua mata bening gadis itu dan tersenyum.

Nan neomu saranghanika..” Pria itu kembali tersenyum mengembari senyum manis gadisnya. Mata mereka kembali bertemu dengan indah. Bahkan ketika keduanya saling berbagi kehangatan di antara bibir mereka, keduanya bisa merasakan tatapan itu masih membelai seakan tidak lekang oleh apapun.

 

[o]Autumn’s Twilight[o]

“Selir! Selir!” Dayang Kim tergesa-gesa memasuki Paviliun Gyeonghoeru[5]. Ia bahkan tak mempedulikan sapaan dari dayang dayang lain yang ia lewati. Baginya sekarang memberi tahu Selir Sookbin adalah yang terpenting.

Selir Sookbin yang baru saja selesai menyematkan binyeo[6]-nya harus segera berdiri, menengok sebentar ke arah pintu dan mendapati dayangnya, Kim Taeyeon harus tergopoh-gopoh berlari.

“Ada apa, Taeyeon-aa?”

“Berita penting Selir!” Selir Sookbin memberi perintah agar dayangnya duduk. Tepat di hadapannya. Taeyeon masih harus menata nafasnya satu-satu. Bisa cepat mati dia jika nafasnya terus tersengal-sengal. Berlari dari gerbang istana tempat para pengawal raja berkumpul hingga ke Paviliun Gyeonghoeru seperti menjadi altet marathon baginya.

“Berita apa?”

“Raja.. Raja Myeongyoo akan mengangkat ratu!” Selir Sookbin melebarkan dua matanya. Kenapa raja tidak memberitahunya sama sekali tentang pengangkatan ratu? Bukannya ia terlalu percaya diri bahwa dia yang akan menjadi ratu, karena menjadi apapun di istana ini asalkan bersama Yang Mulia yang ia cintai tak masalah. Tapi ia dan Raja Myeongyoo sudah seperti sahabat yang saling berbagi cerita satu sama lain, jadi agak mengherankan jika pengangkatan ratu tanpa ada cerita dulu dari Raja Myeongyoo.

“Siapa? Selir Gui-in?” Selir Sookbin menekuk salah satu kakinya, meletakkan tangannya di atas tumpuan kaki yang terangkat itu dan berusaha memikirkan siapa yang akan menjadi ratu selanjutnya.

“Dunia bisa kiamat jika anak ketua Fraksi Barat itu yang menjadi ratu, Selir.” Taeyeon memutar matanya sebal. Ia bisa langsung meminum sayak[7] jika sampai Sandara yang menjadi ratu selanjutnya. Selir Gui-in memang selir dengan hati lembut, tapi latar belakang Fraksi Barat lah yang membuatnya enggan jika wanita itu yang menjadi ratu.

“Lalu siapa?” Selir Sookbin mengerutkan keningnya bingung.

“Berjanjilah jika Selir tidak akan terkejut.” Taeyeon mengerjap-ngerjapkan matanya, berharap Selir Sookbin menyetujui.

Ne.” Selir Sookbin hanya mengiyakan dengan senyum penasaran.

“Ratu selanjutnya adalah.. Adik Selir Sookbin!”

Jika ia bukan Selir utama, anggota kerajaan wanita yang saat ini dianggap paling tinggi karena posisi ratu yang belum terisi, sekarang juga Selir Sookbin ingin melonjak senang luar biasa. Mengesampingkan fakta bahwa Kang Min Kyung, adiknya, adalah seorang yang terkena gangguan mental, ia sangat senang ia akan memiliki teman baru dan itu adalah saudaranya. Sebenarnya Selir Sookbin yakin jika Min Kyung sembuh ia akan menjadi gadis paling berbakat seantero Joseon. Mengingat bagaiaman dulu Jin Shin ma-nim yang multitalenta.

“Selir?” Taeyeon menegur Yoonah. Gadis itu terus-terusan tersenyum begitu mendengar raut selanjutnya adalah adik kesayangannya.

“Ya?”

“Selir nampak begitu bahagia.” Taeyeon ikut tersenyum. Ia memang tahu Selir di depannya ini begitu mencintai adiknya. Ia sering mendengar Selir Sookbin menceritakan tentang adiknya dan bagaimana besar harapannya agar Kang Min Kyung bisa cepat sembuh dan mereka bisa menjadi saudara yang baik.

“Siapa yang tidak bahagia jika saudarinya akan memasuki istana. Kami bisa tinggal bersama lagi!” Yoonah masih tidak bisa menyembunyikan raut bahagianya. Setelah ini ia tidak akan menghadapi kerasnya kehidupan kerajaan seorang diri. Akan ada Min Kyung. Mungkin tidak bisa membantunya secara langsung dalam menghadapi penjahat di dalam istana, tapi setidaknya ia bisa saling membagi kekuatan dan dukungan.

Tapi kebahagiaan itu memudar. Ia menengok ke arah jendela kecil yang tertutup selambu di sisi kanannya. Ia bisa melihat Park Hojo[8] sedang berlari ke arah Paviliun Seojjog[9].

Pasti mereka akan menyampaikan kabar ini pada Selir Gui-in.

“Selir kenapa?” Taeyeon kembali membuyarkan lamunan Yoonah. Yoonah menjadi dilema sekarang. Sekalipun ia akan mempunyai teman, tapi Min Kyung akan menjadi subjek yang paling mudah diserang oleh Fraksi Barat sekarang. Pasti mereka akan menolak kenaikan Min Kyung sebagai permaisuri apalagi ratu. Dan ia juga tidak tahu apakah Selir Gui-in masih bisa diam atau tidak. Selir itu memang baik, tapi ia juga anak yang sangat patuh pada ayahnya. Park Hojo bisa meracuninya dengan akal bulus untuk ikut menentang Min Kyung apabila Selir Gui-in percaya pada ayahnya.

“Taeyeon-aa..”

Ye?”

“Menurutmu, apakah Selir Gui-in akan tetap berdiri di garis netral?”

Taeyeon terdiam. Mungkin saat ini iya, Selir Sookbin. Tapi mungkin tidak untuk selanjutnya.

.TOBECONTINUE.

 

DICTIONARY :

[1] Nae Mama           : Ratuku

[2] Pu-in                     : istri

[3] Go-shin                 : hukuman penyiksaan saat interogasi di kepolisian. Biasanya dengan cambuk, atau pukulan dari semacam tongkat besar diantara paha.

[4] Oraboeni              : Panggilan semacam ‘Oppa’ yang digunakan semasa Joseon.

[5] Gyeonghoeru      : dari info yang saya dapat, Gyeonghoeru biasa digunakan sebagai paviliun selir utama.

[6] Binyeo                  : semacam tusuk konde yang biasa digunakan untuk hiasan rambut. Untuk golongan selir biasanya terbuat dari giok dan dihiasi batu mulia.

[7] Sayak                    : racun yang diminum oleh orang-orang kerajaan yang dijatuhi hukum membunuh dirinya sendiri. Biasanya sayak diminum sembari menghadap ke arah paviliun utama / paviliun raja sebagai tanda penghormatan dan permohonan maaf terakhir.

[8] Hojo                      : Menteri Perpajakan

[9] Paviliun Seojjog : Paviliun Barat. Saya gunakan sebagai paviliun selir Gui-in di sini.

Authornotes:

Part 1 terselesaikan teman-teman! Ya ampun cukup melelahkan juga yah menyelesaikan FF Saeguk. Mesti bolak-balik buka kamus. Selain itu masukin Sandara di sini juga nggak ikhlas /aduh mama/ Takut ditimpuk GDragon. XD

Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Oh iya, kalian juga bisa menyarankan siapa yang akan menjadi Kang Byeongjo, dan Park Hojo. Saya jujur lagi kehabisan ide. /haduh/

Sampai berjumpa di part selanjutnya!


[Tutorial] How To Use PSD!

$
0
0

Taraaa! Seperti janji saya, setelah UN saya akan membawa Tutorial baru. Dan dari hasil voting “How To Use PSD” ada di #3, jadi saya buat yang ini, #2-nya “How To Use ATN”, dan #1-nya “Make Simple Header [PNG]” akan dibahas di minggu berikutnya.

Bahan yang diperlukan :

  1. Komputer / Laptop / Notebook / Netbook kamu (disini aku pakai Notebook)
  2. Browser (disini aku pakai Google Chrome)
  3. Photoshop (disini aku pakai Photoshop CS3)
  4. Foto yang akan diberi PSD (aku pakai ini)

Langkah-langkahnya bisa kamu ikutin di bawah ini :

1. Buka gadget kamu, aku buka notebook ku.

HToPSD__1

2. Buka browser kamu, aku buka Google Chrome ku

HToPSD__2

3. Buka web yang kamu tahu telah menyediakan PSD. Disini aku pakai yang sederhana aja, aku ambil dari blog ku. Tapi kalau kamu mau menerapkan ke blog / web lain tentunya bisa.

HToPSD__3

4. Kemudian masuk ke bagian yang menyajikan art, macam-macam namanya sesuai ketentuan tiap web / blog. Di web ku kalian cukup masuk ke Page “Artwork” setelah itu klik “PSD”. Ini link nya.

HToPSD__4

5. Cursor ke bawah. Pilih PSD yang kalian mau. Aku baru punya 10 PSD di sini. Nah kali ini aku pakai PSD yang ada gambar mantanku *ehh* Sungha Jung. Namanya PSD #7 One More Night. Setelah itu klik di bagian Download Here. Di web / blog yang menyediakan PSD, setelah gambar preview nya pasti langsung ada link Downloadnya.

HToPSD__5

6. Berhubung aku udah setting supaya langsung Open in New Tab, jadi akan ada dua tab di browser kalian. Tab pertama blog ku, tab kedua adalah web dimana aku mengunggah PSD ku dan kalian bisa mendowload nya. Deviantart.

HToPSD__6

7. Seret scroll bar kalian ke bawah, dan temukan bagian “Download File”. Setelah itu klik langsung. Dan tunggu beberapa detik.

HToPSD__7

8. Bagi pengguna Google Chrome akan muncul seperti yang sudah aku beri kotak. Untuk pengguna Mozilla akan muncul tab kecil baru “Download”.

HToPSD__8

9. Setelah selesai download. Buka Photoshop. Supaya Photoshop dapat bekerja dengan maksimum ada baiknya close browser kamu. Taaa! Photoshop telah terbuka.

HToPSD__9

10. Sekarang klik File (di pojok kiri atas) –> Open. Pilih gambar yang akan kalian gunakan untuk diberi efek PSD. Saya menggunakan gambar seperti yang sudah saya cantumkan di atas.

HToPSD__10

11. Sekarang buka hasil download-an PSD kamu. Nah berhubung saya pengguna Google Chrome biasanya akan ada di “Local Disk (D: )/Name admin gadgetmu/Download/”.

HToPSD__11

12. Nah setelah PSD-nya terbuka, sekarang coba kamu klik kanan di bagian ‘PSD’nya, biasanya berupa grup. Kalau tidak di grup kalian bisa select dari layer PSD paling dasar hingga yang terakhir hingga terblok secara keseluruhan baru klik kanan. Nah sudah klik kanan? Sekarang cari, Duplicate Group (apabila PSD nya sudah termasuk dalam grup) atau Duplicate Layer (apabila tidak tergabung dalam grup dan berasal dari all select seperti yang sudah saya beritahukan).

Nah perhatikan benar-benar bagian yang saya beri kotak. Destination nya harus menuju gambar yang saya buka untuk menjadi korban (?) efek. Klik OK

HToPSD__12

13. TADAAA! Gambar yang kita inginkan telah memiliki efek warna dari PSD.

HToPSD__13



Monkshood

$
0
0

By :  MissFishyJazz

Cast : Choi Siwon, Im Yoona

One-Shot | Hurt, Action, Romance | PG-15

Inspired : Lee Hi – Rose, TVXQ – Before You Go

Notes : untuk adik saya yang terus memaksa saya membuat FF Yoon-Won. Fuhh.

Monkshood

“—My love is like a red rose

It may be beautiful now

But my sharp thorns will hurt you

My love is like a red rose

Yes, I may be fragrant

But the closer you get, the more I’ll hurt you—”

 

Siwon menjerit dalam hatinya, seluruh karyawan di lantai bawah memanggilnya untuk segera turun karena ada keributan akibat ‘ulahnya’. Ulah apa pula? Bukankah semenjak tadi pagi ia terus mendekam dalam ruangannya dan memikirkan penangkapan gembong mafia dari Guangzhou?

 

“Ada apa ini?” Siwon melihat kerumunan orang-orang di meja resepsionis.

Ah! Oppa!” Seorang gadis dengan mantel coklatnya menyembulkan kepala dari antara orang-orang yang berkerumun mengelilinginya. Siwon membulatkan matanya begitu gadis itu tersenyum ke arahnya, mengangkat sekotak makanan berlogo restoran mahal di dekat kantornya.

 

“Ada apa kemari, Yoon?” Siwon menarik gadis itu dari antara kerumunan orang-orang yang baru saja mendapat bagian makanan dari Yoona.

“Ingin menemuimu.”

 

Yoona meletakkan tasnya di atas meja Siwon dan membuka kotak-kotak makanan khusus yang sudah dilabel besar-besar “OPPA”. Siwon melirik dengan menghembuskan nafas kesal. Ia sedang sibuk memikirkan rencana minggu depan dan gadis ini sembarangan datang ke sini mengacaukan segalanya. Termasuk pikirannya.

 

Chaa! Ayo makan.” Yoona menyodorkan kotak makanan di hadapannya dan mengangsurkan sepasang sumpit pada Sang Inspektur.

“Yoon.. Aku sedang sibuk. Kamu saja yang makan sendiri.” Siwon berusaha mendorong kembali kotak makan itu, tapi Yoona juga mendorong kotak makan itu lagi.

“Tapi aku tahu Oppa pasti belum makan sejak pagi. Ini sudah lewat jam makan siang, dan kata Hyukjae, Inspektur Choi sama sekali belum keluar dari ruangannya.” Siwon mengumpati Hyukjae dalam hati. Sudah tahu Yoona suka heboh sendiri dengan keadaan Siwon tapi masih saja membocorkan bahwa ia belum makan siang pada gadis ini.

 

“Tapi wajahmu pucat Yoon, kamu pasti juga belum makan kan?” Yoona menggeleng dan tetap menyodorkan sumpit. Mau tak mau Siwon mengambilnya karena sulit sekali memberitahu gadis keras kepala di hadapannya.

Baru satu suap janchi guksu masuk dalam mulutnya, tiba-tiba sebuah pikiran yang seharusnya dari tadi hinggap di otaknya mencuat.

 

“Yoon, jangan bilang kamu belum pergi ke rumah sakit?” Yoona menatap Siwon takut-takut. Ia memilih menundukkan kepalanya dan mengangguk ragu-ragu ketika tak mendapati tatapan lembut seorang Choi Siwon.

“Apa yang membuatmu belum ke rumah sakit?” Siwon meletakkan sumpitnya. Bersidekap dan berusaha menurunkan emosi yang sepertinya sudah pada titik ubun-ubunnya.

“Aku.. Aku hanya mau mengunjungi Oppa terlebih dahulu dan ternyata Hyukjae bilang Oppa belum makan siang. Jadi—”

“JADI KAMU LEBIH MEMILIH MEMBERIKANKU MAKAN TAPI MENELANTARKAN KESEHATANMU! BEGITU?!” Siwon menggebrak meja kerjanya. Sumpitnya bahkan sampai terlempar tepat di hadapan Yoona. Yoona menggigit bibirnya, ragu dan bingung untuk menjawab.

“Bukan itu maksudku, maksudku nanti aku akan pergi ke rumah sakit setelah dari sini. Aku akan pergi. Aku kan sudah membuat janji dengan Dokter Kim.” Yoona mengangkat kepalanya dan memperlihatkan sepasang mata berkaca-kaca ke arah Siwon. Siwon hanya mendengus dan memalingkan kepalanya. Enggan terprovokasi dengan tatapan memelas Yoona.

 

“Aku sudah bilang padamu, utamakan kesehatanmu. Kamu sedang sakit. Dan kamu tahu sendiri kan penyakitmu ini aneh sekali? Bisa saja jika kamu pulang dari sini nanti metabolismemu semakin menurun dan akhirnya sakit. Lalu kau ingin aku disebut pembunuh? Hehh?” Siwon mengutuk bibirnya yang dengan lancang berkata terlalu tajam seperti itu. Padahal ia tahu Yoona memiliki perasaan yang sangat sensitive.

“Tidak seperti itu, Oppa. Aku ke sini bersama Yuri kok. Yuri kan bisa menjagaku. Lagipula aku masih bisa memperhatikan kesehatanku, sementara Oppa.. Oppa..” Yoona sudah menangis sekarang, ia mengusap air matanya kasar. Siwon benci melihat Yoona yang mudah menangis. Ia tidak mau menangis di depan Siwon sekarang.

 

“Pulanglah Yoon. Aku tidak ingin semakin tersulut emosi dan semuanya semakin parah.” Siwon duduk di kursinya kembali dengan memijit keningnya. Rasanya masalah terus berputar-putar di hidupnya semenjak kematian ibu dan adiknya.

“Tapi..”

“Yoon, aku bilang pulang.”

“Tapi Oppa berjanji akan makan, kan?” Yoona masih saja menunjukkan perhatiannya pada pria yang beberapa waktu ini begitu keras padanya.

“Aku usahakan.”

 

Dengan langkah terpaksa, Yoona menarik tasnya dari atas meja Siwon dan melangkah ke pintu ruangan itu. Air matanya belum mau diajak berkompromi. Apalagi bukan sekali dua kali ini ia ‘terusir’ oleh kekasihnya sendiri.

 

“Yoon..” Siwon memanggil, ah.. mendesah.

“Ya, Oppa?” Yoona berbalik. Berusaha mengusap-ngusap matanya yang basah.

“Apa kamu sudah bisa menjawab pertanyaanku padamu tempo hari?” Yoona membeku di tempatnya. Ingin sekali ia menjawab “Pertanyaan apa?”, tapi ia bukan pelupa, apalagi dengan pertanyaan sepenting itu.

“Ya.” Yoona menggumam dengan nada rendah.

“Jadi?”

“Aku tidak akan meninggalkan, Oppa. Apapun yang terjadi.” Yoona menegakkan kepalanya, menatap Siwon dengan kedua matanya yang masih basah. Ia bersungguh-sungguh. Apapun yang terjadi ia tidak akan meninggalkan pria itu. Pria itu sudah ada dalam hidupnya 4 tahun ini dan tidak mungkin melepaskannya semudah itu hanya karena Siwon takut keselamatan Yoona akan terancam karena misi badan intelegent kali ini yang berhubungan dengan gembong mafia paling berbahaya dari Asia. Mati pun tak apa, asalkan karenamu, Oppa.

 

“Yoon, aku mohon kali ini jauhkan keras kepalamu dulu. Aku hanya memikirkan keselamatanmu.” Siwon menurunkan tangannya dan menatap gadisnya dengan tatapan memohon.

“Aku akan lebih keras kepala jika itu tentangmu, apakah kamu lupa?” Yoona memasukkan tangannya di saku mantel. Seolah menantang Siwon. Seolah juga melempar Siwon kembali pada kenangan 4 tahun lalu ketika hubungan Siwon dan Yoona ditolak mentah-mentah oleh ayah Yoona yang seorang Menteri Perekonomian yang begitu mencintai anak sematawayangnya. Menurut ayah Yoona pekerjaan Siwon terlalu riskan untuk putri kecilnya yang semenjak kecil selalu dijaga seketat putri kerajaan. Tapi waktu itu Yoona dan Siwon berhasil membuktikkan kesungguhan mereka.

 

Jadi kali ini, dengan alasan yang sama, pekerjaan Siwon, Yoona tidak akan menyerah. Sekalipun ayahnya juga ikut menyuruhnya berpisah dengan Siwon, atas permintaan kekasihnya sendiri, ia tidak akan menyerah. Ia memang akan lebih keras kepala jika berhubungan dengan Siwon.

 

“Yoon, aku tidak mau kamu terluka. Aku tidak mau—” Siwon bingung harus menyampaikan ucapannya bagaimana lagi, ia sudah kehabisan kata.

“Aku mati? Aku mati seperti Choi eommonim dan Jiwon? Kamu hanya paranoid dengan meninggalnya mereka dalam waktu beruntun, Oppa. Lagipula Choi eommonim memang sakit, dan Jiwon murni kecelakaan. Bukankah begitu kata kepolisian?”

“Yoon itu tidak sesederhana itu.”

“Lalu serumit apa? Serumit apa sampai aku tidak boleh terlibat di dalamnya? Aku tidak akan menuntutmu apapun lagi, aku hanya menuntutmu membolehkanku tetap di sampingmu sampai aku mati.”

 

“.. sampai aku mati.” Kata-kata itu langsung menusuk ulu hati Siwon. Bagaimana ia bisa membiarkan Yoona mati? Yoona adalah nafasnya, dunianya, denyut jantungnya, mataharinya, segalanya! Dan lebih baik ia yang sakit karena harus kehilangan gadis itu ketimbang gadis itu yang mati karenanya.

 

“Aku mencintaimu, Oppa. Hanya itu. Biarkan aku mencintaimu dan ada bersamamu sampai akhir. Aku mohon.” Yoona sudah kehilangan kata-kata. Ia hanya ingin itu sekarang. Ingin itu.

Don’t speak of love easily. Mencintaiku sekarang, berada di sampingku sekarang, hanya akan membuatmu mati, Yoon.” Siwon menyandarkan kepalanya lelah. Air matanya sudah menggenang. Ia ingin sekali meneriaki Yoona agar gadis itu bisa pergi sejauh mungkin dari hidupnya yang sudah penuh duri dan resiko. Bagaimanapun gadis itu mendekatinya, dia pasti akan terkena duri dari kehidupan Inspektur yang paling berbahaya bagi para mafia di luar sana.

 

You know, I never care. Be with you, closed to you, just it. I promise I’ll okay ‘till the end.” Yoona lagi-lagi mengusap air matanya. Tanpa peduli lagi apakah tetesan kristal bening dari matanya itu mau berkompromi atau tidak.

The closer you get, the more I’ll hurt you. So go away.” Siwon berkata penuh penekanan di akhir kalimatnya. Yoona menggigit bibirnya, menahan nyeri yang terus berangsur-angsur menyerang hatinya. Apa yang salah dengan hidupnya? Kenapa ia begitu sakit sekarang?

 

“Ayah bilang, ketika ibu masih ada mereka pernah saling berbagi keinginan. Ibu satu, dan ayah satu. Begitu terus. Setiap Ibu meminta apa, suatu kali ayah akan meminta sesuatu pada ibu. Kata ayah itulah yang membuat hubungan mereka jarang diterpa masalah dan selalu seimbang. Aku rasa aku terlalu banyak menuntut dan mengingini darimu. Sekalipun mencintaimu dan tetap bersamamu telah kuajukan sebagai tuntutan dan keinginan terakhirku darimu, tapi sepertinya aku terlalu banyak ya selama ini?” Siwon melihat hatinya yang terbelah dua di mata Yoona. Mata yang tadi menantangnya itu kelihatan begitu terluka dan sendu sekarang. Lebih baik seperti ini, Lebih baik seperti ini, Yoon. Kamu hanya akan terluka sekarang. Percayalah.

 

Sekali lagi Yoona mengusap air matanya sebelum tersenyum lemah, “baiklah. Kali ini aku akan mengikuti keinginanmu. Mulai hari ini… Kita berakhir. Selamat siang, Inspektur Choi.” Yoona membungkuk 90 derajat dan benar-benar menangis saat itu juga. Tidak lagi meredam suara yang mungkin bisa mengganggu pegawai di kantor ini. Yoona keluar dengan langkah cepat dan terus menatap ke atas. Berusaha mencegah air matanya jatuh lebih deras lagi. Ia tidak peduli lagi panggilan Sooyoung, Hyukjae, ataupun Chaerin dari tadi.

 

Ia langsung menyambar tangan Yuri yang menatapnya heran dan membawanya ke mobil mereka. Yuri ingin bertanya, tapi sepertinya akan membuat sahabatnya itu kembali menangis jika ia menyanyai pertanyaan itu. Ini pasti karena Siwon. Begitu simpulnya dalam hati.

 

“—Don’t trust me too much

You don’t know me that well yet

So just run away run away

I said ooh ooh ooh

Don’t love me

You don’t know me that well yet

I said run away just run away

Don’t come to me—”

 

Segerombolan agen berseragam anti peluru telah berhasil menerobos pintu besi berkarat itu. Komandan lapangan saat itu, Inspektur Choi Siwon berdiri di belakang mereka. Para agen garis depan telah menyerbu masuk. Mengacungkan senjata laras panjang mereka ke orang-orang yang dengan sigap menodongkan revolver mengkilap kea rah mereka. Agen garis depan menghujamkan timah panas ke orang-orang yang masih memberontak. Membuat ruangan besar nan kumuh itu dipenuhi suara dentuman peluru dan teriakan kesakitan. Agen garis depan tidak begitu ingin mendengar suara kesakitan dari orang-orang yang menurut mereka semestinya mati. Jadi sekalipun cukup lama dalam menembak, perhitungan mereka selalu tepat pada  jantung, kepala, hati atau setidaknya rusuk mereka.

 

Siwon member tanda pada rekan-rekannya di belakang untuk segera maju. Sooyoung dan Hyukjae mendahului Siwon dan menodongkan senjata mereka sebagai langkah antisipasi. Hyukjae harus terpaksa mengeluarkan satu pelurunya ke arah seorang berseragam hitam di pojok ruangan yang sudah mengarahkan sinar merah panjang ke arah kepala Sooyoung. Sementara Sooyoung berhati-hati dan berusaha menyusuri jalan yang mereka lalui agar aman.

 

Siwon mengangkat walky-talky-nya, “Singa satu disini, bagaimana elang dan kijang disana. Cek.”

Hyukjae meraih alat yang sama dari saku celananya begitu mendengar panggilan Siwon, “Elang aman, kijang menyusur. Kembali ke pusat. Cek.”

“Singa terima. Keadaan siap? Cek.”

“Kijang terima. Siap, bersih. Cek.”

 

Siwon meletakkan walky-talky-nya di dalam rompi anti pelurunya dan kembali memberi tanda bagi pasukan Chaerin untuk segera menyusul Hyukjae dan Sooyoung di depan. Siwon juga masuk bersamaan dengan pasukan Chaerin. Mereka masih berusaha berjaga-jaga dengan mata elang untuk mencegah serangan dadakan. Jiyong, Seunghyun, Taecyeon, dan Junho mengarahkan senapan mereka ke arah lantai atas. Sementara Youngbae, Daesung, Nichkhun, Wooyoung, dan Dongwoon mengarahkan senapan mereka pada sisi-sisi gelap gudang.

 

Perkiraan Chaerin sepertinya benar, ada ruangan kedap suara di dalam gudang ini. Jika tidak ada, mungkin aka nada laporan dari Hayi dan Dara yang berjaga di belakang gedung tentang kepergiaan para kepala-kepala mafia. Cherin dan Siwon mengendap ke salah satu lorong yang menurut mata-mata mereka merupakan lorong tempat pertemuan para kepala-kepala mafia itu. Ada sebuah bohlam lampu yang menyala terang di ujung lorong. Chaerin, Siwon, Hyukjae, Sooyoung, dan seluruh pasukan menyergap pintu dengan langkah hati-hati. Siwon memberi aba-aba untuk menahan langkah mereka dan menyerang bersamaan sesuai arahan jarinya.

 

3..

2..

1..

 

Siwon mengarahkan telunjuknya ke arah pintu dan mereka semua langsung menyerbu msuk.

 

Tampak beberapa pengawal yang tidak siap dengan kedatangan mereka dan langsung tertembak oleh Jiyong dan Seunghyun. Sementara Tiga bos kepala mulai bergerak panik. Salah satu diantaranya mencoba melarikan diri melalui jendela. Namun kemudian terdengar suara ledakan dan jeritan kesakitan. Sepertinya Nichkhun atau Dongwoon berhasil melumpuhkan orang itu sementara. Siwon kenal salah satu diantara dua orang di hadapannya. Wu Yi Fan. Di usianya yang begitu muda pasti tidak ada yang menyangka bahwa ia adalah puncak utama dari BlackM. Bukan Park Jinyoung yang sedang berdiri gemetaran di sampingnya dan berhadapan dengan Chaerin.

 

Dalam sekali gerak Chaerin sudah berhasil melumpuhkan Jinyoung. Jinyoung memang bukan tandingan Chaerin, sama seperti Tablo bukan tandingan yang sepadan untuk Nichkhun atau Dongwoon di luar sana.

 

Sementara keadaan makin memanas, Wu Yi Fan masih duduk di tempatnya. Berusaha menenangkan diri dan tersenyum santai.

“Selamat malam, Inspektur Choi. Senang bertemu denganmu lagi.” Pria dingin itu tersenyum menusuk. Siwon masih ingat senyum itu, senyum yang sama saat Siwon menagisi adiknya yang meninggal tepat dua minggu setelah ibunya. Siwon langsung terbakar emosi begitu melihat pria itu yang seperti bertindak seolah-olah semua akan mudah untuk pria itu. Padahal jika Siwon menarik pelatuknya saat ini mati saja pria itu.

 

“Menyerahlah sebelum kau berurusan dengan senjata ini Wu Yi Fan.” Siwon masih berusaha berpikir logis dengan member solusi terbaik untuk pria itu. Tapi pria itu hanya tersenyum meremehkan.

“Oh, tentu saja. Aku sudah bosan mengurusi gembong tidak tahu diuntung seperti ini. Lagipula semua asetku sudah teralihkan bersama kepergiaan Seuk Hye ke luar negeri. Jadi silahkan tangkap aku.” Seuk Hye, Siwon berusaha berpikir. Ah! Itu kan super model yang menurut berita yang ia dengar menjadi kekasih Wu Yi Fan. Mana mungkin seorang Wu Yi Fan mau membiarkan kekasihnya pergi begitu saja, karena yang ia dengar lagi Seuk Hye sebelum kehadiran Wu Yi Fan di Korea adalah kekasih anak buahnya, Wooyoung. Kesimpulannya Wu Yi Fan tidak akan menyerah seperti itu.

 

“Wu Yi Fan tapi tidak akan menyerah seperti itu.” Pria tinggi itu kembali tersenyum  menusuk. Mengambil sesuatu dari sakunya yang langsung mendapat sorotan dari semua mata di ruangan itu, “Hey, tenang saja. Aku tidak membawa senjata. Aku hanya ingin mengeluarkan ponselku.”

 

Wu Yi Fan mengeluarkan ponsel touch screen-nya, memperlihatkan sebuah gambar, lebih tepatnya video di layarnya. Siwon tidak bisa melihatnya dengan jelas karena tangan besar Wu Yi Fan masih menutupi layarnya.

 

“Seuk Hye akan mendapatkan keuntungan atas seluruh hartaku dan ia pasti akan kembali pada anak buahmu di luar sana, ah siapa namanya? Wooyoung kan? Ya itu! Seuk Hye akan mendapatkan kebahagiaan sebegitu besar dan aku akan kehilangannya. Anda tahu kan Inspektur Choi, bagaimana sakitnya kehilangan?” Nada bicara Wu Yi Fan langsung menyindir Siwon, mengingatkannya pada kematian ibu dan adiknya, serta perpisahannya dengan Yoona. Siwon menggeram emosi, ia ingin sekali meledakkan kepala pria di hadapannya sekarang. Tapi di baliknya, Hyukjae menepuk pundaknya agar lebih mengontrol emosi dengan pria tak punya hati di hadapannya.

 

“Aku kehilangan ayahku di penyergapan kalian di China 3 tahun lalu, aku kehilangan ibuku karena serangan jantung, aku kehilangan semua harta yang dikumpulkan ayahku, dan aku kehilangan Seuk Hye sekarang. Aku mengalami empat kehilangan kan? Lalu mari kita hitung berapa banyak kamu kehilangan. Ehm, aku menghilangkan ibumu sebagai ganti ayahku, aku menghilangkan adikmu sebagai ganti ibuku, kamu kehilangan hubungan super manismu dengan gadis cantikmu, Im Yoona , sebagai ganti hilangnya seluruh hartaku. Dan kamu tahu apa yang aku inginkan untuk mengganti kehilangan Seuk Hye?” Wu Yi Fan benar-benar tersenyum kemenangan sekarang. Siwon di tempatnya sudah akan mati begitu mendengar ‘pengganti kehilangan Seuk Hye’. Seuk Hye adalah gadis yang paling dicintai Wu Yi Fan, dan itu artinya Wu Yi Fan juga akan menghilangkan gadis yang paling dicintai Choi Siwon. Chaerin, Hyukjae, Sooyoung, Jiyong, Seunghyun, Taecyeon, dan Junho yang menyadarinya pun harus meneguk ludah pahit-pahit.

 

“Yak benar! Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi, dan gadis yang dicintai dibalas dengan gadis yang dicintai.” Wu Yi Fan melemparkan ponselnya ke arah Siwon. Bertepatan dengan Chaerin dan Hyukjae yang langsung menyergap Wu Yi Fan. Wu Yi Fan tidak memberontak, sesuai perkataannya untuk menyerahkan diri. Tapi ia sudah puas melihat wajah hancurnya Choi Siwon dalam sekali lirik.

 

“Ucapkan salamku untuk kekasihmu Choi Siwon.” Bisik Wu Yi Fan sebelum meninggalkan ruangan tempat Siwon mematung.

 

Siwon serasa ingin mencongkel matanya sekarang. Ia ingin menghilangan dua bola mata itu. Menghilangkan kemampuannya untuk melihat keberadaan fakta dunia yang masih berusaha ia tepis dengan logikanya. Tidak mungkin Im Yoona-nya seperti ini.

 

“Bos..” Sooyoung menepuk punggung Siwon yang langsung jatuh terduduk.

“Tolong katakan ini tidak benar. Tolong.” Siwon menangis. Si Singa Petarung milik badan intelegen itu menangis sesenggukan. Sooyoung melirik ponsel yang diberikan Wu Yi Fan. Di dalamnya ada video call yang masih berjalan. Seorang gadis berbaring di ranjangnya, dan seorang pria di sampingnya yang melepaskan masker oksigen dan menyuntikkan sesuatu ke dalam tabung infusnya. Pria itu langsung pergi dengan senyum licik. Gadis itu kejang dengan hebat. Orang-orang berhamburan masuk, suster yang berusaha menghalangi mereka dan dokter yang memberikan pertolongan untuk gadis itu.

 

Sooyoung menyadari, gadis itu. Gadis yang berada di ujung nyawanya adalah gadis yang paling dicintai Siwon. Im Yoona. Tepat ketika bantuan sengatan listrik terakhir di bagian dada Yoona tidak berhasil memberikan tegangan untuk jantung gadis itu, dokter merunduk sedih dan menggeleng pasrah. Seorang pria paruh baya di samping gadis itu menangis histeris.

 

“Bos, ini..” Siwon berdiri dengan senyum terpaksa, mengusap air matanya.

Ahh, tidak, tidak. Itu pasti hanya karangan Wu Yi Fan saja kan? Aku sudah meminta Yoona untuk pergi jauh-jauh bersama ayahnya, jadi tidak  mungkin ada yang membahayakannya. Setelah ini aku akan menghubunginya.” Sooyoung yang sekarang menangis. Atasannya berusaha menghindari logika, atasannya berusaha menepis keadaan. Atasannya telah hancur karena cinta, sama seperti Wu Yi Fan sebenarnya.

 

Suara derap kaki yang cukup keras menyambut Sooyoung dan Siwon yang baru keluar dari ruangan penyergapan tadi. Yonghwa dan Donghae datang dengan raut gelisah, cemas, dan.. sedih.

“Ada apa?” Suara Sooyoung terdengar parau. Tangannya menggenggam ponsel Wu Yi Fan yang masih menampilkan pelepasan alat-alat medis dari tubuh seorang gadis dan bagaimana kain putih sekarang menutupi sekujur tubuh gadis itu. Donghae yang melihatnya berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah. Ternyata berita yang ia dan Yonghwa terima tidak salah.

“Yoona..” Siwon langsung mendongakkan kepalanya dengan sumringah. Atau dibuat-buat sumringah. Ia berusaha mensugesti dirinya sendiri bahwa Yoona sedang kemari karena lagi-lagi mencemaskannya. Tapi logikanya menyeruak, bukankah semenjak dua bulan ini, Yoona seperti tak peduli pada kabarnya?

“Yoona-ku kenapa?” Siwon masih berusaha terlihat meyakinkan dirinya bahwa ia akan bahagia. Setidaknya biarkan kali ini berpura-pura bahagia, sebelum fakta dari bibir Yonghwa atau Donghae terucap. Karena pada saat itu. Sebenarnya ia tahu, tangisnya akan pecah di udara, dan jantungnya akan menikamnya dalam kebodohan hidup-hidup.

 

Dari gerak tubuhnya, Sooyoung sebenarnya tahu apa yang akan disampaikan Donghae dan Yonghwa. Hanya saja, Siwon sudah terlanjur patah sekarang. Apa ia tega mematahkannya sekali lagi dengan berita yang sebenarnya tidak akan berbeda dari video di ponsel itu?

 

Donghae menggeleng, mengisyaratkan Yonghwa untuk berbicara. Sementara yang diberi isyarat harus menahan nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat, “Yoona-mu, baru saja meninggal.”

 

“—Just know this before you go

That I was the only man who loved you only

So stupid was I

An idiot a scumbag who couldn’t even protect you

If you stay beside me ’till the end

You’ll be more heartbroken, you might fall

Made a very good choice

A person who will set you free

Will come to you

Will come to you—”

 

.END.

 

 

authornotes:

Fuhh.. Akhirnya kelar juga yah ini. Padahal udah sempet depresi nggak bakal selesai. Secara saya lebih memilih jadi Pyrotechnics (shipper nya YoonHae). Sempet mewek-mewek sendiri waktu mesti liat Before You Go demi FF titipin adik unyuh-super-bawel saya. Yah tapi syukurlah karena itu saya punya inspirasi bagian akhirnya. Terima kasih untuk adik yang terus ngotot supaya saya bikin FF YoonWon *sadar dong nak cece mu ini udah kelas 9, banyak acara.-. iya kalo elu gitu masih kelas 5, kagak ada kegiatan apa-apa*

 

Ahh, dan bagi kalian yang bertanya kesesuaian judul dan isi. Sebenarnya kalau kalian tahu Monkshood sih kalian mungking agak ngeh. Monkshood itu bentuknya hampir mirip anggrek, dan aku taruh kok di posterku, sekalipun nggak sebegitu jelas. Monkshood itu tanaman yang cantik tapi sebenarnya gampang membawa racun, dan gampang memberi racun. Racunnya pun berbahaya. Aku lupa Monkshood pernah ada di Conan atau Kindaichi tapi Monkshood itu patut dicurigai kalau ada pembunuhan di sekitar daerah penuh tanaman. Kan berarti Monkshood itu hampir mirip Rose. Sekalipun indah tapi berbahaya.

 

Dan kenapa judulnya nggak Rose? Karena udah pasaran.-. Aduh serius, sampai saya nulis ff ini saya udah ketemu 5 ff dengan inspire-nya itu “Lee Hi-Rose” dan judulnya kalau nggak “Rose” yah mengandung “Rose”.-. Dan berhubung Lee Hi adalah ultimate bias yang bener-bener ultimate jadi saya ingin sesuatu yang berbeda juga! :D

 

Komentar, saran, dan kritik sangat diterima!


[Tutorial] How To Use ATN (Action File Photoshop)

$
0
0

Halo! Kembali dengan saya dan Tutorial berbelit yang kadang membingungkan milik saya X_X Ehm kali ini saya akan membawa Runner Up (?) dari polling Tutorial kemarin, yaitu “How To Use ATN”

Apa sih bedanya ATN sama PSD Coloring? Beda dong. Secara kelihatannya mungkin sama, ngasih efek pewarnaan dan sejenisnya ke gambar atau objek yang kita mau. Tapi ATN ini bisa dibilang lebih ringkas. Tinggal kamu letakkan di Preset, dan tanpa perlu Open file-file lagi kamu langsung bisa menggunakannya :D

Oke! Let’s check my 4th Tutorial!

Alat :

  1. PC / Gadget kamu yang bisa menggunakan Photoshop tipe CS+, jangan iPad ada saudaranya, biasanya ada PS tapi nggak lengkap kaya di iPad saya TT.TT
  2. Photoshop CS+ tentunya.
  3. Browser

Bahan :

  1. Gambar (saya menggunakan ini)

1. Kalian buka PC / Gadget kalian. Dan setelah itu, tentu harus buka browser kalian. Saya menggunakan Google Chrome di sini.

HToATN_1

2. Buka browser kamu. Di sini saya menggunakan situs yang terpercaya tentang ketersediaan Photoshop stuff yah. Deviantart. Kalau kalian mau cari di Om Google juga boleh. Saya biasanya pakai JJ’s ATN. Tapi untuk beginner, alangkah lebih baiknya menggunakan search tool yang sudah disediakan Deviantart. Jadi langsung aja search “ATN”. Tuh kan, yang paling awal dari JJ, klik yang itu aja dulu, sebagai percobaan.

HToATN_2

3. Terbukalah tab baru berisi ATN yang kita inginkan.

HToATN_3

4. Scroll ke bawah dan temukan “Download File”. TEKAN!

HToATN_4

5. Berhubung file nya bertipe *.zip jadi tidak bisa langsung terdownload otomatis oleh Google Chrome, jadi saya terbantu dengan adanya IDM (Internet Download Manager). Kalian bisa download, yang Free Trial bisa bertahan kira-kira 1 bulan. Punya saya sih udah full version sejak laptop ini ada XD. Klik “Start Download”.

HToATN_5

6. Setelah selesai akan muncul seperti di bawah ini. Klik “Open Folder” supaya nggak perlu repot buka File kita dan entar lupa-lupa sendiri di mana naruhnya.

HToATN_6

7. Taraaa! Ini dia. Lihat file yang baru kita download, dan lihat location file yang ada di atasnya. Ribet kan, daripada kita lupa sendiri “Open Folder” memang bermanfaat.

Sekarang langsung Double Click bagi kalian yang nggak menggunakan B1 Free Archiver. Berhubung laptop saya atau mungkin beberapa laptop kalian menggunakan B1 Free Archiver kalian bisa klik kanan, lalu pilih Open With, dan pilih “WinRAR Archiver”.

HToATN_7

8. Untuk mengeluarkan ATN-nya, klik di ATN-nya, kemudian klik kanan dan pilih “Extract Without Confirmation”.

HToATN_8

9. Taraaa!! ATN-nya saja sudah keluar dan berada di Folder yang sama dengan induknya (?). Copy / Cut file ATN-nya.

HToATN_9

10. Eiy iya, jangan lupa tutup browser kalian supaya kerja Photoshop lebih optimal. Sudah? Lanjut! Ehm sekarang lihat Folder Location di bawah ini (yang saya beri kotak coklat muda terang), memang ribet, tapi yah untuk sesuatu yang memuaskan butuh sedikit pengorbanan kan? Nah ini dia kumpulan ATN Photoshop yang asli dari Photoshop nya.

HToATN_10

11. Sekarang kalian Paste file ATN-nya (Klik kanan di sembarang tempat dan Paste). Sudah? Lanjut!

HToATN_11

12. Buka Photoshop kalian. Saya menggunakan Photoshop CS 3 yah. Ingat, harus yang CS+ jadi jangan Photoshop 7, karena di Photoshop 7 belum tersedia layanan ATN-nya.

Klik File –> Open  –> Pilih gambar yang ingin kalian jadikan bahan uji coba / kalian beri efek ATN –> Open

HToATN_12

13. Sudah terbuka kan gambarnya? Sekarang klik icon mirip “Play” seperti yang saya beri tanda dengan kotak coklat.

HToATN_13

14. Nantinya akan terbuka tab kecil. Nah langkah selanjutnya kalian tekan tanda segitiga terbalik yang disampingnya ada garis-garis horizontal (lihat kotak kecil paling atas warna coklat). Nanti akan ada tab baru lagi berisi ATN apa saja yang kalian punya. Nah berhubung tadi kita telah mendownload “JJ Peachy” Maka pilihlah “JJ Peachy”.

Maaf untuk tidak menunjukkan tab barunya, Snipping Tool saya sedang macet.

Nah, JJ Peachy telah terbuka. Klik di JJ Peachy yang bukan merupakan Folder (yang tanda panahnya ke arah kanan). Kemudian tekan icon “Play” yang berada di bawah.

HToATN_14

15. TADAAAA! ATN sudah bekerja dan memberikan warna pada gambar yang kita inginkan.

HToATN_15

———-|♥|———-

Semoga Tutorial kali ini tidak terlalu membingungkan! Komentar, pertanyaan, saran, dan kritik saya terima dengan sangat berterima kasih.


[Request] Skin Care by Naeri Im

$
0
0

Hai Naeri! Berhubung kamu nggak punya akun wordpress sehingga sulit dikunjungi dan kamu bukan request di blog ku melainkan di Artworker FFIndo, jadi aku nggak bisa ngasih langsung direct link ke pic ku.

Jadi aku buatkan khusus satu postingan buat kamu :D

Terima kasih telah request di Artworker of FFIndo.

Judul : Skin care (I Care You)
Author : Naeri Im
Main cast : OC (ulzzang terserah siapa, yg penting memperlihatkan kecantikan kulitnya), Kris exo m
genre : marriage life, romance
feel : romance (dominan putih)
summary : masih bingung mikir summary nya gimana, intinya tentang seorang wanita pekerja keras dan ambisius, yang merasa tidak terima jabatan di perusahaannya diambil oleh kris, suaminya. Apalagi pernikahan mereka berdua hanya karena perjodohan orang tua si wanita
yang belum begitu yakin dengan kemampuan si wanita dalam perusahaan -.-”
artworker : siapa saja boleh
size : potrait 500 x 700

Skin care (I Care You) by Naeri Im ver 1

Skin care (I Care You) by Naeri Im ver 2

Skin care (I Care You) by Naeri Im ver 3

Skin care (I Care You) by Naeri Im ver 4


[INI NC! INI NC] NC’s STUFF and RATED-M!

$
0
0

Hai! Di siang hari yang cukup indah ini saya hendak membagi tawa dengan visitor, silent readers, ataupun readers saya. Yah yah Yah. Mungkin dari judulnya kalian akan langsung bertanya tanya “Apa-an sih orang ini?”

Tapi saya punya alasan kok kenapa saya kasih Judul kaya begitu apalagi di bagian [INI NC! INI NC] Karena di postingan kali ini akan banyak sekali kalian temui NC’s stuff, yang bisa bikin kalian terpingkal. Saya aja yang punya blog sampe ketawa sendiri waktu menulis opini pribadi ini di Ms. Word.

Okay pertama-tama. Saya nggak ngerti kenapa saya tiba-tiba tertarik buka Dashboard WordPress saya. Mungkin karena sekarang lagi marak blog yang terganggu sistemnya karena virus, bakteri, kuman, atau pun anggota Kingdom Monera dan Fungi yang lainnya. Puji Tuhannya, blog saya masih aman. Mungkin karena sudah di Blog Verification sama teman yang waktu itu member tahu saya tentang issue wordpress belakangan ini. Ehh iseng” saya tertarik pada bagian Search Terms. Bagian yang menunjukkan apa-apa saja kata yang dicari oleh pengunjung blog anda di widget ‘searching’ yang anda sediakan. Di bagian 5 dari atas kalau tidak salah ada tulisan “ff full nc top bom”. Saya pandangi kira-kira 10 menit untuk tulisan itu saja.

Kemudian saya, Cilla *teman saya yang sepertinya selalu ada dimana-mana* dan Amelia *teman les saya yang lagi mengacak-acak rumah dan menunggu kedatangan 4 teman les saya yang lain untuk main-main* tergelak bersama. XD Respon pertama Cilla, “Oh em gie, otak orang jaman sekarang! Uwoy! Gue yang udah mau lulus SMA begini taat kepada Tuhan!” Yah-yah, dia dan Amel mulai lebay sendiri soal itu. Tapi saya yang mulai berhenti tertawa akhirnya memutuskan untuk mengklik “Today” Di bagian bawah akta Search Terms / Search Engine itu. Dan alhasil keluarlah kata-kata apa saja yang dicari oleh visitor di blog saya hari ini.

Ini masih setengah hari dan kata yang dicari sudah banyak dan bervariasi. TAPI DISINI LAH SERUNYA! THE PARTY IS BEGIN! Saya mulai tertawa tak karuan bersama Cilla, Amel, dan Koeve yang kebetulan sudah datang XD Koeve yang notabene cowok langsung berucap, “LOL banget ini pengunjung blog lo, kaya apa aja. Gue yakin deh yah, yang nyari juga anak SD paling tua SMP yang lagi nyari hiburan pelampiasan logaritma yang bikin pusing.” Dan setelah itu Amel dan Koeve bertengkar sendiri. Mendapatkan sesuatu yang tidak penting “DI SD TIDAK ADA LOGARITMA”. Oke abaikan mereka. Marilah kita kembali pada pesta kita!

Di bawah ini ada hasil dari Snipping Tool saya yang bekerja dengan indah, dan bantuan Photoshop untuk memberi stabilo pada bagian-bagian yang menurut saya luar biasa kocak.

Sheet 1:

Apasih1

  1. Okey! See, ada 3 kali pencarian untuk keyword “perselingkuhan dalam pernikahan kris exo”. Aduh embak-embak, emas-emas, plis yah, judulnya itu ‘Till The World End, nggak usah kaya begitunya juga kalo nyari XD Lagian saya nggak nulis kaya begitu di FF saya, yang ada entar judul FF saya jadi “perselingkuhan Istri Kris” dan udah layak jadi headline Jawa Pos hari ini XD.
  2. Misteri Bunga Dandelion Part 4 : Ini FF nya siapa hayo XD Ngaku nggak? Kenapa bisa nyampe di blog saya begini! Saya juga bingung, apa orang ini ngira saya author nya atau bagaimana. Tapi kok yah aneh banget nyari judulnya.
  3. Ff nc nana : eh buset! Saya nggak mau di-NC-in emas-emas, embak-embak. Saya masih kelas 3 SMP XD Masa ia sih si author bikin ff NC dengan dirinya sendiri sementara authornya masih under age banget kaya saya XD

Sheet  2 :

Apasih2

  1. Goo hara penyakitan yang mencintai Nichkhun : aduh embak hara sabar yah XD habis diputus Junhyung sekarang dibilang penyakitan pula XD apa salah dan dosa si embak unyu ini sampe akhirnya bisa penyakitan. Dan abang Nickhun ini juga akhirnya ditumbalkan sebagai orang yang dicintai oleh orang yang penyakitan XD FF siapa pula yang dia cari. XD
  2. Ff yoona dinikahi paksa : sekalipun saya nggak punya ff ini, yang bikin kepingkal adalah ‘dinikahi paksa’. Ey! Emang ini masih jaman siti nurbaya saudara  jauh Siti Mina Mina apa? XD Masih aja ada keyword beginian, lagian kalo authornya bahasanya baku dan keren, mustahil banget menemukan hal kaya begini XD
  3. Ff stay with love part 6 yesung yuri : pertama, ff saya yang ada cast Yesung Yuri nya judul nya way to love you. Kedua, Way To Love You itu nggak sampe 6 part. Jadi ngaku lagi hayo, FF siapa ini? :lol:
  4. Kelanjutan hubungan nichkhun dan Victoria : aduh pelis yah emas-emas dan embak-embak, sekali lagi saya ingatkan saya bukan infotainment yang menyebarkan berita-berita ter-up-to-date, yang tajam dan terpercaya setajam gergaji :lol: emangnya saya ngerti gitu nickhun sama Victoria? Dan lagian saya Khunfany shipper, daripada bikin kelanjutan Nichkhun Victoria mending kelanjutan Khun Fany kejenjang pelaminan nyusul Kakakh Sunye yang unyu-unyu XD.
  5. Ff suli dan minho choi family issues part 2 : Lah iya ini ada lagi, saya bikin ff MinSul aja Cuma sekali itu aja MinSul nya nggak pake bawa” trah Choi mereka XD Ini bisa-bisa aja saya bikin Choi Family Issues XD

Sheet 3 : (ini nih yang banyak dan kocak kocak semua)

Apasih3

  1. Kisah cinta kwon yuri dan choi siwon di kampus : ehh buset, saya nggak pernah bikin ff nyah YulWon each XD ini ada pula Yuri dan Siwon di kampus, kaya apa aja XD
  2. 2pm yuri fanfic cium : ini keyword pasti mau keyword acak. Tapi tetep aja bikin ngakak. Ini yang dicium siapa dan yang nyium sapa. Ambigu banget XD Yuri yang dicium member 2PM *astaga kacian bener ini kkab*, atau member 2PM yang dicium Yuri. Jadi Yuri maruk banget gini XD
  3. Ff baby baby yulsung part 1 : no comment dah, yang ngerasa punya ff ini unjuk jari XD
  4. Ff donghae yoona seks : okay, genre NC yang saya pilih di judul udah terbukti kan? Frontal bener ini keyword nya. Saya masih under-age embak-embak, emas-emas. Masa saya mau ngasih judul ff lebar-lebar “YOONA DAN DONGHAE LAGI SEKS!” Udah kaya Koran kuning aja saya bikinnya, saya bukan bacaan biru yang asal baca terus buang teman :lol:
  5. Hyorin sexy ff : pertama, saya Cuma sekali bikin ff Sistar yaitu Soyou. Kedua, saya bahkan nggak menganggap Hyorin sexy, dan ketiga INI KALIAN KIRA SAYA LAKI-LAKI MESUM YANG HOBI NGELIAT BREAST NYA HYORIN SAMA PANTAT SEMOKNYA ITU SAMPE KALIAN NGIRA SAYA NGANGGEP HYORIN SE SEKSI ITU?!!!! Astaga saya mau pingsan saking kramnya perut gara-gara ketawa.
  6. Ff full nc top bom : nah yah ini. Wong nganggep mbak Hyorin seksi aja nggak, ini bisa menistakan papa mama saya. Aduh pelis, genre paling kenceng saya aja Lime, ini mau full NC. Full NC udah meler sampe bengek saya XD
  7. ff kyuyoung sekolah : yah, saya tahu kyuhyun emang cemburuan. Mentang-mentang diatasnya Yuri sama Siwon lagi kuliah jadinya Kyuhyun sama sooyoung mau sekolah aja, mungkin mereka pikir sekolah lebih asik buat jadi tempat NC-an XD
  8. seung ho ff nc : ini Seung Ho yang mana sih? XD Yoo Seung Ho atau yang seung ho? Intinya saya nggak pernah bikin keduanya! Apalagi bikin NC nya mereka.

Sheet 4 : (welcome to the wild) :mrgreen:

Apasih4

  1. ff angst hamil : siapapun castnya, saya turut berduka cita karena udah dia bakal berakhir buruk nangis-nangis-nangis karena genrenya Angst, udah gitu hamil pula XD siapa bapaknya ini?
  2. Ff kyuhyun bergenre kekerasan dan angst : awalnya yang bikin saya ngakak adalah “bergenre”, elu kira gue bakalan nulis “FF ini tragis yah, bergenre angst, jadi yang mainin juga yang sedih-sedih kaya Kyuhyun. Kan bergenre nya angst” XD Tapi setelah diberitahu Cilla saya lebih ngakak lagi. Ternyata ini juga mengandung NC’s stuff dibagian “kekerasan”. “Mungkin si readers lu pingin liat Kyuhyun jadi pengganti Christian Grey di Fifty Shades kali!”
  3. Ff geum hee : pertanyaan saya cuma satu, Geum hee ini anak siapa sih?
  4. FF Yoonhae Sex : Di sheet 3 udah ada yang yang “ff yoona donghae seks”-lah “hyorin sexy ff”-lah “ff full nc top bom”-lah. Dunia ini bener-bener ngeres yah otaknya? Saya nggak mungkin lah nulis “hati hati! Ini ff YOONHAE, GENRENYA NGESEKS atau bahasa  sederhananya SEKS” terus habis gitu masih kasih disclaimer yang dibawah umur gak boleh baca. Artinya si author ini apa dong?
  5. Ff nc terbaik : kalau kalian masukkan keyword tentang “FF rekomendasi terbaik” mungkin masih nggapapa yah, secara di atas-atasnya juga banyak kok, tapi ah mbok ya mikir toh. NC aja artinya berhubungan sama seks dan seks yang digunakan tidak dalam batas kesucian aja tidak baik. Ini nyari FF NC Terbaik. Kirain ada NC Award apa? XD
  6. Daesung tiffany hamil : saya nggak terima ini! Masa Daesung selingkuh dari Jihyun! Terus Tiffany selingkuh dari Nichkhun gitu? XD Intinya apa sih maunya readers ini? Nggak puas sama istilah kawin silang sampe akhirnya mau bikin hamil silang?
  7. Ff yadong hyuna 4 minute g dragon : ya owoh, saya tahu banget deh image nya Hyuna yang seksinya langit ke bumi itu, tapi bahkan saya bikin ff nya Hyuna sama Siwon XD kenapa abang JIyong yang nggak tahu apa-apa ini jadi korbannya.
  8. Ff nc 21 park bom : pikiran pertama “Ini pasti sambungan nya ff full nc top bom deh..” si search-er nggak menemukan ff full nc top sama bom, akhirnya dia nyari yang lebih cendek “ff nc 21 park bom”. Tetep ada Park Bom nya sekalipun nc nya kagak full XD

Sheet 5 :

Apasih5

  1. Library seohyun hamil kyuhyun : ini keyword paling ambigu nih, maknanya bisa “seohyun dihamili kyuhyun di library”, “kyuhyun dihamili seohyun di library”, “library dihamili seohyun sama kyuhyun”, atau “seohyun dihamili kyuhyun dan library” XD
  2. Ff yadong hyuna : yahh, ini pasti sama. Masih berhubungan sama “ff nc hyuna 4minite g dragon”. Si search-er nggak mau menyerah nyari pemuas nafsunya ama Hyuna, akhirnya sekarang bahasanya lebih kasar tapi sederhana “ff yadong hyuna”. Tapi pada akhirnya tenang aja, kamu nggak bakalan ketemu ff begitu XD
  3. Ff yuri and yunho perfect wedding 3 : ini ff siapaaa?!! Hayo ngakuuu :D
  4. Ff nc yoo seung ho : nah sekarang jelas nih.. Kalau dia tas ada yang nyari “ seungho nc” berarti seungho yang dimaksud pasti Yoo Seung hoo XD dan mungkin karena menurut pikiran dia dia nggak menemukan seuho yang nc, akhhirnya dia nyari dengan nama yang lebih spesifik “yoo seung ho”. Tapi tetep aja mas, nggak ketemu XD
  5. Ff nc jongkook : oke, Runners, Big Jongkook tersayang tersholimi lagihh xXD
  6. Ffindo perjodohan : ehh mas, pertama yah saya nggak punya ff perjodohan yang spesifik. Dan kedua… INI OUR FISHY WORLD YAH BUKAN FFINDO! :lol:
  7. Cerita sex yoona dan donghae : oke, si searcher ini nggak menyerah. Setelah dari “ff yoona donghae seks” “ff Yoonhae seks” nggak nemu, dia nyari yang lain. Mungkin dia kira saya ini situs Cerita Dewasa 21+ edisi spesial KPop pake martabak isi telur kali yah :lol:
  8. Ff nc ukiss : satu kalimat dah… JANGAN SHOLIMI KEVIN!! :lol:

Sheet 6 :

Apasih6

  1. Nc 21 ice prince ice princess : ice prince = Kris, ice princess = Jessica. Dan saya = nggak pernah bikin ff nc. Apalagi yang = nc 21
  2. Ff Siwon & Yuri tahun 2010 : nah yah ini, nggak pernah diajarin EYD yang bener. Di ff mana boleh ada ‘&’ begininya. Udah gitu nggak bisa ngitung pula ini searcher nya XD saya baru anniv setahun bapak, ibu. Masa ff saya udah ada sebelum saya bikin blog XD
  3. Ff full nc 25 song joong ki sunny : aduhh. Udah saya aja nggak update soal Sunny, sekarang disuruh bikin ff full nc begini. Nah yah keyword kaya gini yang memaksa saya untuk jadi anak 25 tahun yang bisa bikin ff full hal-hal menjijikkan semacam saudaranya NC, Rated-M, dan seks.
  4. Beautiful flower blossoms ‘tiffany’ fanfic : udah ayo ngaku, saya udah pegel teriak-teriak, ini ff siapa hayo?
  5. Ff sifanny nc : Aduh.-. NC lagi NC lagi.-. Sampe enek kecampur ngakak saya bacanya. Sifanny saya aja yang terakhir itu “Amnesia” sekarang suruh bikin yang NC.-. Apa dah maunya.
  6. Ff kyuyoung sincere love : orang-orang ini makin lama makin koleng. Ff orang lain dimasukkin aja di search terms saya XD
  7. Ff the way I love you part 4 yoona siwon : ini searcher galau, tadi nyari nya the way I love you part 6, sekarang part 4. Tadi nyarinya yesung yuri, sekarang nyari yoona siwon. Maunya apa sih? Udah salah alamat, plin plan pula!
  8. Ff nc bom : oke mommy bom, sepertinya si orang ini nggak menyerah setelah “ff full nc top bom”, “ff nc 21 bom”, sekarang dia nggak peduli bagian yang mesum mau berapa banyak yang penting ada Bom nya XD
  9. Tiffany dan nickhun Victoria fanfic : pertama saya nggak suka dengan bahasa keyword ini XD emangnya saya bakal nulis ff dengan bahasa sehari-hari semacam “Yak, Tiffany dan Nichkhun bertemu Victoria, ini fanfic saya.” Emang kisah indomie? XD Lagian ini cerita rumit banget entar hasilnya  XD
  10. Ff nc 25 siwon dan tiffany : mungkin dalam pikiran searcher nya “ff siffany nc nggak ada nih! Mungkin authornya punya yang lebih hot!” Hot apenye bang? Kepanasan gara-gara suhu Surabaya yang kaya open (meaning : oven) begini aja saya udah hot-hot sendiri XD

Sheet 7 : (situs saya disalah artikan) TT.TT :(

Apasih7

  1. Ff bercumbur dikantor : nah yah ini saudara jauhnya keyword “Cerita seks yoona dan Donghae”. Searcher ini kayanya bener-bener salah lokasi. Header saya aja udah Lee Hi, themes blog udah unyu-unyu. Masih dikira situs penyediaan layanan cerita seks super dosa dengan focus utama “bercumbu di kantor”. Dan lagian si searcher ini kayanya harus belajar Bahasa lagi. Kantor itu kan nama tempat jadi imbuhannya harus dipisah XD lain kali carinya “ff bercumbu di kantor” yah mas XD siapa tau ada yang bikin.
  2. Cerita Jessica bahagia karena sudah mengandung anak yuri : Yuri hebat bener bisa kaya siput berkelamin ganda. Habis tadi minta dicium member 2pm, sekarang udah bisa ngehamilin Jessica XD Lagian Jessica kayanya bukannya bahagia tapi stress deh. Cewek kok ngehamilin cewek.
  3. Fanfiction diikat di ranjang : nah ini udah bener nih menurut EYD, tapi tetep aja. Ini blog saya mayoritas romance-angst mas, mbak, bukan penyedia layanan penerjemah Fifty Shades of Grey, sekalipun saya jatuh cinta sama Christian Grey nya XD
  4. Cerita panas song joong ki fans made : nah ini, saudaranya “cerita seks yoona dan donghae”, “ff bercumbur dikantor” dan “cerita Jessica bahagia karena sudah mengandung anak yuri”. Kayanya saya harus bikin disclaimer gede-gede di header saya “INI BLOG NANA! FF KPOP! BUKAN PENYEDIA CERITA DEWASA PENUH DOSA 21+ EDISI SPECIAL KPOP!” :lol:

Fuhhh.. Ternyata memberi komen pada hal-hal absurd seperti itu cukup menyenangkan. Setidaknya nggak cuma menyalurkan tanda ejekkan pada otak-otak udang yang isinya mesum-seks-nc-dan-ratedM di luar sana, tapi juga menyadarkan kita. Nggak menutup kemungkinan kalian mencari dengan keyword absurd penuh unsur dewasa itu di blog yang owner nya orang IT, yang bisa nyari tahu siapa yang nyari apa. Kalau sampe gitu, bisa malu deh kalian XD

Lagian dengan pencarian kaya gitu, secara nggak langsung kalian udah memukul rata semua author ff sebagai NC’s story creator, padahal kalian nggak tahu kan seberapa deg deg an-nya saya bikin Nightmare Obsession dan Sexy and I Know It. Aduh. Udah yah adek-adek, tolong masih muda isi pikiran dengan hal yang lebih baik. Mulailah dengan bacaan yang lebih baik, atau kalau perlu saya akan posting kan cerita Barney di sini untuk menyadarkan otak-otak mesum yang berkeliaran di Search engines :D

Ahh, dan buat owner blog lain, kalau kalian mau bongkar aja Search Terms kalian XD Pasti bakal kepingkal juga kaya saya XD Kalau perlu waktu bikin post kaya saya bikin aja category “Sex” / “FULL NC” atau “RATED-M” :lol: dijamin bakalan jadi most click / most view dalam sekejap XD

Okay, sekian dulu opini opini dan sedikit nasehat dari saya. Hahahahaa. Jangan dimasukkan ke hati kalau menurut kalian nggak salah buka cerita NC di umur yang belum memadai. Saya hanya memperingatkan sebelum berdosa.

Love, Nana


[Tutorial] How To Make Simple Header (PNG)

$
0
0

Hai! Huahuahua, inilah sepertinya Tutor yang paling ditunggu-tunggu. Saya akan membawa Tutor tentang cara membuat Header yang sederhana, tidak membutuhkan waktu lama dan tentunya tetap bagus.

Kali ini, saya akan menumbalkan (?) blog teman saya, Oswalda (The Sparks World). Berhubung dia lagi di Kediri dan nggak tahu apa-apa jadi saya akan bereksplorasi dengan blognya XD

Oke mari kita siapkan Tools dan Materials kita!

Alat :

  1. PC / Gadget kamu yang bisa menggunakan Photoshop CS berapapun dan full version.
  2. Photoshop CS berapapun

Bahan :

  1. Foto
    Berhubung teman saya jatuh cinta sama dua kepala cotton candy (Sehun-Luhan) jadi saya akan menggunakan mereka.
    Ini Foto Sehun
    Ini Foto Luhan
  2. PSD (Saya menggunakan PSD Coloring saya sendiri. Klik disini)

Step by Step :

1. Siapkan Photoshop kalian.

1a copy

2. Buka gambar yang akan kita pakai untuk Tutorial ini (File –> Open)

1b

3. Buat lembar kerja baru (File –> New). Isi Width sesuai lebar Header kamu, dan isi Height sesuai tinggi Header kamu. Cara mengetahui ukuran header bisa dengan membuka Dashboard Blog kemudian cari di sisi kiri nya ada Menu “Appearance”, kemudian akan ada Sub-Menu “Header”. Jangan lupa klik OK.

1c

4. Sekarang kita beralih ke gambar Luhan. Gambar Luhan agak terlalu besar, jadi kita akan memotong sesuai kebutuhan. Gunakan Rounded Rectangle Tool (Seperti gambar di bawah ini)

1d

5. Buat kotak di bagian yang kamu inginkan.

1e

6. Untuk membuat bagian yang sudah dikotak-I menjadi layer terseleksi sendiri maka klik kanan di garis kotak itu, Make Selection –> Feather Radius : 0 –> OK. Dengan Begitu akan tercipta garis putus-putus pengganti garis kotak itu. Kemudian Ctrl + J untuk menghasilkan layer baru dari bagian yang terseleksi.

Sebagai bukti layer mu merupakan layer baru, layer kamu bisa digerakkan tidak sesuai background lagi (lihat gambar bawah)

1f

7. Sekarang kalian masukkan gambar Sehun dan Luhan ke lembar kerja Header kalian. Hasilnya  nanti akan besar, jadi Ctrl + T untuk mengatur ukuran yang kalian inginkan.

1g

8. Sekarang gunakan Eraser Tool (Opacity : 20%, Flow 20%) dan hapus bagian gambar Luhan yang menutupi gambar Sehun.

1h

9. Buka PSD yang sudah saya berikan link nya di atas.

1i

10.  Masukkan PSD ke lembar kerja Header (Cara memasukkan PSD ada di : [Tutorial] How To Use PSD)

1j

11. Sekarang hilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan seperti gambar di bawah ini, masih menggunakan Opacity dan Flow yang sama untuk Eraser Tool.

1k

12. Buat Layer baru di atas gambar Luhan

new layer

(klik icon seperti kertas yang berlipat / icon dua dari kanan)

Jika tadi kita menggunakan Rounded Rectangle Tool, maka sekarang kita menggunakan Ellipse Tool. Tidak usah cemas jika tidak menemukannya. Klik kanan di icon Rounded Rectangle Tool maka nanti akan muncul sub menu yang bisa menggantikan Rounded Rectangle Tool, dan kalian bisa pilih Ellipse Tool.

Buat lingkaran seperti pada gambar menggunakan Ellipse Tool. Ingat! Buat lingkaran pada Layer baru yang tidak berisi apa-apa.

Atur Foreground Color kamu (Lihat ada dua kotak berbeda warna yang bertumpuk pada bagian bawah sidebar tempat Ellipse Tool berada? Foreground color adalah kotak bagian atas) menjadi : f990c4

1l

13. Klik kanan pada garis lingkaran yang telah kita buat kemudian pilih “Fill Path” Kemudian pastikan akan muncul tab kecil baru dan persis seperti ini :

fill path

Setelah itu Klik OK. Dan lingkaran kamu akan berwarna. Untuk menghilangkan garis lingkaran cukup tekan “Delete” / “Enter” pada keyboard kamu.

1m

14. Sekarang ubah mode “Normal” pada lingkaran itu menjadi “Multiply”, dan turunkan Opacity nya menjadi 40%.

1n

15. Waktunya bereksperimen dengan font. Sebelumnya, karena gambar Sehun, Luhan dan lingkaran terlalu kanan maka kalian bisa memindahkan gambar-gambar itu bersamaan lebih ke kiri.

Keterangan font :

  1. Sehun; Luhan : Secret Code (color : ff6eb6; size : 80 pt)
  2. The Sparks World : Lobster 1.4 (color : ffffff; size : 90 pt)
  3. Garis motif di bagian bawah The Sparks World (Itu bukan brush, melainkan Font)
    Garis itu adalah huruf : O
    Font : Old Retro Labels ftb (color : ffffff; size : 90 pt)

1o

-

TADAAAA!!! Header kita sudah jadi! :D

Tutorial Header PNG [The Sparks World]

Kritik, Saran, masukkan, pertayanyaan dan lain sebagainya saya terima dengan sangat berterima kasih! :D


Viewing all 88 articles
Browse latest View live